BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ikatan Istri Keluarga Universitas Pasundan (IIKU Unpas) menggelar acara pada pertemuan rutin di Aula Mandala Saba Oto Iskandardinata Jl. Dr. Setiabudhi No. 193 Bandung pada Sabtu (13/1/2024). Acara ini mengusung tema “FISS Country Music Celebration: Cheer To An Adventurous Year Ahead” (Perayaan Musik Country di FISS Menyambut Tahun ke Depan yang Penuh Petualangan).
Ketua IIKU Unpas Hj. Dewi Puspitasari Azhar, SE mengapresiasi kegiatan ini karena ada kegiatan yang bisa membangkitkan semangat kerja.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi ke depannya, untuk kami bisa beraktifitas dengan inovasi dan kreatifitas dari masing-masing fakultas,” kata Dewi.
Pihaknya juga mendukung penuh kreatifitas dari masing-masing fakultas, khususnya FISS (Fakultas Ilmu Seni dan Sastra) karena dari fakultas tersebut terdapat darah seni. “Jadi mereka punya kreatifitas tersendiri dan kami mendukung penuh kegiatan tersebut,” ucapnya.
Plt. Dekan FISS Unpas Dr. Hj. Senny Suzanna Alwasilah, M.Pd menuturkan bahwa pertemuan rutin sebelumnya selalu mengenakan pakaian yang rapi. Namun pada pertemuan kali ini FISS memilih dress code country style.
“FISS memilih country biar agak meriah. Ini pertama kali di IIKU ada kegiatan yang heboh seperti ini. Biasanya selalu rapi dan tidak ada pakaian-pakaian heboh seperti ini.” kata Senny.
Senny mengatakan itu merupakan keinginan FISS untuk menghibur ibu-ibu yang setiap hari lelah bekerja.
“Kami dari FISS ingin semua ibu-ibu bahagia sepanjang masa. Kebahagian tidak usah dicari kemana-mana tapi kebahagiaan ada di dalam hati kita sendiri. Kita sukseskan acara ini bersama-sama,” harapnya.
Dalam acara ini digelar lomba perform dan busana yang diikuti oleh IIKU Pusat, IIKU Fakultas Hukum, IIKU Fakultas Teknik, IIKU Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, IIKU Fakultas Ekonomi dan Bisnis, IIKU Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, IIKU Fakultas Ilmu Seni dan Sastra, IIKU Fakultas Kedokteran dan IIKU Pascasarjana Unpas.
Saat membuka acara FISS Unpas menampilkan pertunjukan eskperimen teater musikal interaktif. Mengolah dialog arbiter dengan berbagai dialek, onomatopoea, extended vocal, shaman drum dan lain-lain.
Penampilan tersebut berisikan konteks narasi berupa persuasi tentang mengingatkan kembali jati diri dan identitas individu maupun kolektif dalam tatanan nilai-bilai tradisi. Yakni orang Sunda yang tidak boleh lupa terhadap asal usul dirinya, tidak terbuai oleh bentuk-bentuk materialisme yang semakin mengglobal.
Kesederhanaan dan bersinergi dengan alam adalah salah satu ajaran leluhur Sunda yaitu “Tong poho ka purwadaksi, mun eling wiwitan tangtu hirup moal kamalinaan”.
Juara Perform Terbaik
Juara 1: Pusat
Juara 2: Fakultas Teknik
Juara 3: Pascasarjana
Juara Busana Terbaik
Juara 1: Siti Fatmah Mega Surya, S.Pd dari Pusat
Juara 2: Kiki Nurzakiah, S.Sos dari Pusat
Juara 3: Dra. Aas Saraswati, M.Pd dari FKIP. (ran)