BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Mahasiswi Pascasarjana Universitas Pasundan Program Doktor Ilmu Sosial, Endah Marlovia tengah menyusun strategi mengembangkan UMKM berkualitas global melalui disertasi yang tengah ia susun berjudul “Strategic Benchmarking Inovasi Kebijakan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Bandung dengan Seoul, Korea Selatan.”
“Inovasi kebijakan menjadi kunci untuk membawa UMKM Kota Bandung menuju tingkat global yang lebih baik,” terangnya kepada PASJABAR, Minggu (21/1/2024).
Tidak tanggung-tanggung, Endah melakukan riset komparatif hingga ke Seoul Korea Selatan.
Dalam penelitiannya ini, Endah didampingi oleh tim akademisi UNPAS yaitu, Prof. Dr. Bambang Heru Purwanto, M.S, Prof. Dr. Soleh Suryadi, M.Si, dan Prof. Dr. Thomas Bustomi, M.Si yang menjalani studi komparatif di Seoul pada tanggal 24-29 Februari 2024.
Dalam perjalanan tersebut, mereka bertemu dengan atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Seoul, Gogot Suharwoto, Ph.D.
Menurut Endah Pentingnya inovasi kebijakan tak hanya bersumber dari teori, tetapi juga hasil temuan di lapangan.
“Ketika melihat perubahan signifikan dalam ekonomi UMKM Seoul yang berfokus pada digitalisasi, kolaborasi antara korporasi dan UMKM, serta penguatan brand produk melalui Korean wave, saya yakin ini adalah langkah yang tepat untuk diimplementasikan juga di Kota Bandung,” tuturnya.
Endah juga menjelaskan tujuan penelitiannya ini adalah upaya untuk mengadopsi keunggulan inovasi kebijakan UMKM Korea Selatan, menjadikan Seoul sebagai role model untuk Kota Bandung.
“Nah ke depan saya dan tim juga akan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) di Seoul, dengan menghadirkan Prof. Lee Jaehoon, pada tanggal 26 Februari 2024, ujarnya.
Melalui disertasinya, Endah Marlovia berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan UMKM Kota Bandung.
“Saya ingin menciptakan UMKM yang bukan hanya naik kelas, tetapi bisa go global. Saya yakin, dengan mengadopsi kebijakan yang telah teruji di Seoul, kita dapat meningkatkan daya saing UMKM Kota Bandung di tingkat internasional,” tambah gadis kelahiran Majalengka 3 Maret 1996.
Melalui disertasinya, penerima penghargaan Mahasiswa Berprestasi Pasca Sarjana Universitas Pasundan ini juga berharap dapat mendukung transformasi ekonomi di era industri 4.0.
“Ini adalah langkah awal, dan mudah-mudahan dapat berkontribusi pada pembangunan UMKM Kota Bandung,” pungkasnya. (tiwi)