BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Fakultas Teknik Universitas Pasundan(FT Unpas) Program studi Teknik Lingkungan, bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung (Pemkot Bandung) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Asosiasi Bengkel Kendaraan Indonesia (Asbekindo) melakukan cek uji emisi kendaraan yang masuk ke kampus Unpas, Jalan Dr. Setiabudi No. 193, Kamis (30/5/2024).
Pengecekan emisi tersebut dilakukan kepada semua kendaraan yang masuk ke lingkungan kampus baik mahasiswa, tenaga pendidik, dosen dan masyarakat.
Dekan Fakultas Teknik Unpas Prof. Dr. Ir. Yusman Taufik, M.P menyebutkan, pelaksanaan uji emisi tersebut kali pertama diselenggarakan di lingkungan kampus Unpas Jalan Setiabudi. “Ini sebagai upaya kita untuk menjaga lingkungan kampus, dan ini merupakan salah satu kerjasama kami dengan Pemkot Bandung serta Asbekindo,” tuturnya.
Prof Yusman berharap jika kedepan kerjasama dengan Pemkot Bandung ini bisa dilakukan untuk berbagai bidang terutama bidang akademik di FT Unpas.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bandung, Ir. Fiziarita, MT mengatakan, kegiatan uji emisi di kampus Unpas sebagai bagian dari program Pemkot Bandung Langit Biru.
“Langit Biru ini program Pemkot Bandung dalam rangka pengendalian pencemaran udara di Kota Bandung. Sasarannya kami saat ini mencari lokasi-lokasi yang ingin kualitas udara dilingkungannya lebih bersih, dan saat ini sasarannya kampus-kampus yang ada di Kota Bandung,” tuturnya.
Oleh karenannya selama pelaksanaan uji emisi di Kampus Unpas, pihaknya menghimbau semua kendaraan yang masuk ke dalam kampus diujikan, sehingga akan tercipta kawasan bersih di lingkungan parkir kampus.
“Di Unpas sendiri kondisinya belum pernah ada pengecekan jadi kita akan lihat bagaimana kondisi awal ditahun ini, dan tahun depan kita evaluasi lagi apakah kulitas udaranya masih bagus atau tidak,” jelasnya.
Ia menyebutkan untuk tahun ini Pemkot Bandung akan mendatangi empat atau lima kampus di Kota Bandung. “Selain kampus, tahun ini kami sudah melakukan uji emisi di sekitar 22 lokasi seperti, perkantoran, BUMN dan BUMD, dan sekolah. Selain Unpas, juga akan mendatangi STKS, Polban serta Itenas untuk melakukan uji emisi kendaraan di lingkungan parkir mereka,” paparnya.
Ketua Asosiasi Bengkel Kendaraan Indonesia (Asbekindo), Yayat Ruhiyat mengatakan tidak hanya kampus, tapi semua kawasan emisi bersih harus dimiliki seluruh kawasan di Kota Bandung.
“Sebetulnya kalau penegakan hukum di lapangan sudah diberlakukan, tidak perlu lagi uji emisi seperti saat ini, karena semua kendaraan kan pasti melakukan uji emisi dulu. Tapi karena sekarang belum ada penegakan hukum, jadi kami meminta kepada pengelola kawasan parkir untuk memberikan apresiasi terhadap kendaraan yang sudah di uji emisi parkirinya di prioritaskan dan termudah,” ujarnya.
Di Kota Bandung dikatakan Yayan, ada 52 bengkel yang menyediakan uji emisi untuk kendaraan baik roda empat ataupun roda dua. “Kami juga sudah bekerjasama dengan Pemkot sejak Tahun 2010 melakukan uji emisi dan kami konsen membantu Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung menjaga kualitas udara Kota Bandung agar tetap baik,” jelasnya di Kampus Unpas.
Sementara itu, Ketua Prodi Teknik Lingkungan, Dr. Anni Rochaeni menyebutkan, pihaknya sangat antusias dengan adanya kerjasama uji emisi ini dengan program studinya.
“Ini menarik sekali, karena menjadi salah satu cara pembelajaran untuk mahasiswa, dimana proses pemeriksaan emisi itu dilakukan. Kedepannya kita akan mengolah data-data juga, untuk melihat seberapa persen kendaraan di lingkungan kampus yang sudah diperiksa dan memenuhi uji emsisinya,” tuturnya.
Dengan uji emisi tersebut maka ia berharap, lingkungan udara di kampusnya bisa terjaga dan tetap aman saat pembelajaran mahasiswa.
“Kampus punya keterbatasan kemampuan lingkungannya, jika kita tidak menjaga dari sekarang kendaraan yang masuk ke kampus salah satunya tidak memenuhi kelayakan emisinya, maka kampus asri seperti Unpas Setiabudi ini lama-lama akan terganggu juga, apalagi kita memiliki kelas-kelas yang terakses langsung dengan ruang parkir,” terangnya.
Salah satu mahasiswa Prodi Teknik Pangan, Hilma Apriliana menyebutkan, ia cukup antusias kendaraannya bisa diuji emisi. “Jadi kita bisa tahu apakah kendaraan kita emisinya bagus atau tidak. Kan selama ini kita ngga pernah tahu,”jelasnya. (tie)