BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Leg kedua final Liga 1 2023/2024 akan tersaji di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jumat (31/5/2024) malam. Tim yang akan bertarung adalah Madura United vs Persib Bandung.
Meski tampil di kandang, laga ini akan berjalan berat bagi Madura United. Sebab, mereka mesti mengejar defisit tiga gol untuk jadi juara.
Itu karena pada leg pertama mereka kalah 0-3 di Stadion Si Jalak Harupat. Sehingga, otomatis Madura United wajib menang dengan skor 4-0 jika ingin menjadi kampiun.
Hal itu jelas bukan perkara mudah. Akan tetapi, Madura United belum mau menyerah begitu saja. Perjuangan keras akan dilakukan di lapangan demi memaksimalkan peluang yang ada.
Caretaker Madura United Rakhmat Basuki mengakui akan sangat berat berjuang mengejar ketertinggalan yang ada. Sehingga, sejak awal laga, peluang untuk mengejar defisit tiga gol akan dimaksimalkan.
“Yang jelas mengejar margin tiga gol, itu target saya yang pertama. Minimal kita dapat tiga gol dan setelah itu baru mencari cara untuk meningkatkan intensitas lagi untuk mencari gol untuk menang,” kata Rakhmat Basuki, Kamis (30/5/2024).
Ia sendiri memandang memang tak mudah harus mengejar selisih gol sebanyak itu. Namun, meski berat, hal itu bukan sesuatu yang mustahil.
“Tidak ada yang mustahil, mudah-mudahan apa yang kami persiapkan, game plan yang kami siapkan untuk pemain bisa berjalan dengan baik,” jelas Rakhmat Basuki.
Sementara jika akhirnya tak bisa menang atas Persib, Madura United berharap jangan sampai kalah dengan skor besar lagi. Sebab mereka ingin laga kandang terjaga kesuciannya.
“Yang jelas misinya memang kami tidak boleh kalah di kandang. Jadi kalau memang skor akhirnya kita tetap kalah (tidak jadi juara), tapi yang pertama target kami tidak ingin kalah,” ungkapnya.
“Bukan bermaksud merusak skenario Persib meraih gelar juara, tapi kita ingin menutup laga kompetisi ini dengan catatan manis. Semua pemain juga sepakat, besok kami ingin menang,” tegas Rakhmat Basuki.
Sementara itu, pemain Madura United Jacob Mahler menegaskan mengejar defisit gol yang cukup besar bukan sesuatu yang tak mungkin. Yang pasti, para pemain akan berjuang keras untuk membalikan keadaan.
“Memang jaraknya besar 3-0, tapi dalam hidup tidak ada yang mustahil. Saya rasa kami harus memiliki cara pandang yang optimistis, yang terpenting kami memulai dulu mencetak satu gol dan mudah-mudahan bisa mencetak sejarah,” tegas Jacob Mahler. (ars)