WWW.PASJABAR.COM — Dalam sepuluh tahun terakhir PSSI gencar melakukan naturalisasi pemain keturunan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan prestasi tim.
Diwali oleh Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim pada tahun 2010 silam, sejumlah pemain naturalisasi berdarah Indonesia silih berganti membela pasukan Garuda.
Nama seperti Raphael Maitimo, Diego Michiels, Stefano Lilipaly, Ezra Walian hingga Sergio Van Dijk silih berganti menjadi pilar penting di Timnas Indonesia.
Terbaru, ada nama-nama seperti Sandy Walsh, Jordi Amat, Ivar Jenner, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, Justin Hubner dan Jay Idzes yang selalu menjadi pilihan utama Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
PSSI dan Shin Tae-yong pun sebenarnya sudah tidak mau lagi asal-asalan dalam memilih pemain yang akan dinaturalisasi.
Pemain-pemain yang bermain di liga Eropa dan berlabel Grade A kini menjadi pilihan dari PSSI dan STY.
Hal itu terbukti dengan dipilihnya, Thom Haye, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen hingga terbaru ada Maarten Paes yang bermain di kasta tertinggi sepak bola di sejumlah negara.
Namun, ada beberapa pemain yang justru bernasib kurang baik setelah memutuskan untuk berpindah kewarganegaraan menjadi seorang WNI.
Sejumlah pemain yang sebelumnya bermain di level tertinggi kini harus mengalami penurunan bahkan ada yang terbuang dari klubnya.
Ragnar Oratmangoen
Pertama, ada penyerang andalan baru Timnas Indonesia yakni Ragnar Oratmangoen yang dikabarkan sampai saat ini belum memiliki klub setelah dilepas FC Groningen.
Saat menjalani proses naturalisasi, Ragnar merupakan pemain dari FC Groningen yang dipinjamkan ke klub Fortuna Sittard.
Hal itu pun membuatnya berlaga di Eredivisie Belanda bersama Fortuna Sittard pada musim lalu.
Namun sayang, Ragnar gagal menunjukan performa terbaiknya dengan Fortuna Sittard pada musim lalu.
Alhasil, FOrtuna Sittard pun tak mengaktifkan klausul pembelian dari Ragnar Oratmangoen pada musim depan.
Lebih disayangkan lagi, pemain yang dijuluki Wak Haji itu pun harus terbuang dari FC Groningen.
FC Groningen yang dipastikan promosi ke Eredivisie musim depan mengatakan jika Ragnar tak masuk dalam skema pelatih Art Langeler.
Thom Haye
Selanjutnya ada pemain yang menjalani debutnya bersama Timnas Indonesia berbarengan dengan Ragnar Oratmangoen yakni Thom Haye.
Menjadi salah satu pemain andalan SC Heerenveen musim lalu di Eredivisie tak menjamin masa depan dari Thom Haye.
Heerenveen memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Haye pada akhir musim lalu setelah kontraknya habis pada 30 Juni 2024.
Dengan tidak diperpanjangnya kontrak tersebut, membuat Thom Haye saat ini masih berstatus tanpa klub.
Thom Haye sempat dirumorkan merapat dengan klub milik pengusaha Indonesia yang mentas di Serie A, Como 1907.
Namun kabarnya Como pun tidak tertarik pada Thom Haye karena dinilai masih belum bisa bersaing di Serie A.
Shayne Pattynama
Kemudian ada Shayne Pattynama yang juga mengalami penurunan karier sejak berpindah kewarganegaraan.
Saat pertama kali mengucap sumpah sebagai seorang WNI pada tahun 2023 kemarin, Shayne Pattynama merupakan pemain inti dari klub Norwegia Viking FK.
Dimusim itu, Shayne Pattynama hanya absen dua kali membela Viking FK di kompetisi Liga Norwegia.
Namun sayang pada musim selanjutnya, dirinya harus hengkang ke klub Belgia K.A.S Eupen.
Sayangnya Shayne bergabung dengan K.A.S Eupen, saat klub yang pernah diperkuat Jordi Amat itu sedang dalam kondisi terpuruk.
Shayne pun gagal membantu K.A.S Eupen untuk bisa bangkit dari jeratan degradasi dimana dirinya hanya bermain sebanyak tiga kali karena cedera.
K.A.S Eupen pun dipastikan turun kasta setelah kalah pada babak playoff degradasi liga Belgia.
Nathan Tjoe-A-On
Terakhir ada pemain yang tampil impresif di Piala Asia U-23, Nathan Tjoe-A-on, yang juga kesulitan saat bermain di level klub.
Tak bisa dipungkiri sejak pertama kali mengucap sumpah sebagai WNI, Nathan langsung menjadi idola baru para fans Timnas Indonesia.
Terlebih performa terbaiknya tercipta di Piala Asia U-23 pada bulan April saat membantu Timnas Indonesia melaju hingga babak semifinal.
Namun sayang performa Nathan dengan Timnas Indonesia berbanding terbalik di level klub.
Musim lalu, Nathan merupakan pemain dari klub Swansea City yang dipinjamkan ke SC Heerenveen.
Dengan meminjamkannya ke Heerenveen, Swansea berharap Nathan akan mendapat menit bermain lebih banyak.
Namun sayang, dirinya hanya jadi penghangat bangku cadangan kondisi itulah yang membuat salah satu media Wales mengkritik Nathan Tjoe-A-on.
Menurut Wales Online, meski bermain bagus dengan Timnas Indonesia, Nathan dinilai masih belum layak bersaing di Liga Inggris.
Kritikan itu pun menjadi tantangan besar bagi Nathan untuk bisa membuktikan dirinya layak bermain di level klub sekelas Swansea City.