BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Free Palestine Network (FPN) yang tersebar di seluruh Indonesia mengeluarkan pernyataan dan seruan terkait kunjungan lima anggota Nahdliyin ke Israel untuk bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog beberapa waktu lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan Free Palestine Network dalam konferensi pers melalui aplikasi Zoom pada Kamis, (18/7/2024).
FPN meminta semua pihak untuk memutuskan segala bentuk hubungan dengan rezim kolonial apartheid Israel yang telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.
“Tidak ada sikap netral di hadapan kezaliman. Penjajahan Israel terhadap Palestina harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” kata Furqan AMC, Sekjen FPN, dalam konferensi pers tersebut.
Selain itu, FPN juga mengimbau semua pihak untuk waspada terhadap agenda lobi dan propaganda Israel yang bertujuan memecah belah umat dan mengurangi dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
“FPN menyerukan kepada semua pihak untuk membangun persatuan perjuangan dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Setiap bentuk cacian dan makian terhadap sesama hanya akan menguntungkan Israel,” tambah Dina Y. Sulaeman, Ketua Dewan Pakar FPN.
FPN menilai pertemuan anggota Nahdliyin dengan Presiden Israel sangat tidak simpatik dan tidak menunjukkan empati terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Berdasarkan data dari Euro-Med Human Right Monitor, hingga 12 Juli 2024, sekitar 46.848 warga Palestina telah gugur, termasuk 15.813 anak-anak dan 10.292 perempuan.
Sebanyak 88.127 orang terluka, 1.750.000 orang terlantar, dan 3.120 orang hilang atau ditangkap.
Selain itu, 507 tenaga kesehatan terbunuh dan 670 cedera. Israel juga menghancurkan 381 fasilitas kesehatan, termasuk 32 rumah sakit, 110 klinik, dan 239 ambulans.
Sebanyak 152 jurnalis terbunuh dan 182 kantor media hancur. Pertahanan sipil juga menjadi korban, dengan 71 orang gugur dan 205 cedera.
Kemudian, sebanyak 153.750 rumah warga hancur total dan 321.000 rusak sebagian.
Israel juga menghancurkan 476 sekolah, 700 masjid, 3 gereja, 203 situs bersejarah, dan 2.620 fasilitas industri.
Sebagai bangsa yang pernah menginspirasi puluhan negara Asia-Afrika untuk merdeka dari penjajah kolonial, pihak FPN mengatakan, mendukung kemerdekaan Palestina adalah hutang sejarah yang harus ditunaikan.
“Belum lengkap kemerdekaan Indonesia jika Palestina belum merdeka,” kata Bung Karno, dikutip oleh Dina Y. Sulaeman.
Menanggapi hal itu, FPN mengeluarkan empat poin seruan dalam pernyataan resminya, yaitu:
- Meminta semua pihak memutus hubungan dalam bentuk apapun dengan rezim kolonial apartheid Israel yang telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina. Tidak ada sikap netral di hadapan kezaliman. Penjajahan Israel terhadap Palestina harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
- Meminta semua pihak mewaspadai setiap agenda lobi dan propaganda Israel yang berusaha mempengaruhi dan memecah belah umat guna mengurangi dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
- Menyerukan kepada semua pihak untuk membangun persatuan perjuangan dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Setiap bentuk cacian dan makian terhadap sesama hanya akan menguntungkan Israel.
- Menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mengintensifkan gerakan BSD (Boikot-Sanksi-Divestasi) dan Blockout. (*/jbe)