CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Rabu, 5 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Aweuhan Pasundan: Bagian II Sosial Budaya “4 Desember, Hari Dewi Sartika”

Hanna Hanifah
20 Agustus 2024
pasundan

Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof. Dr.H.M. Didi Turmudzi M.Si. (Foto : tie/pasjabar)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Oleh: Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si

Paguyuban Pasundan
Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. (foto: pasjabar)

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kantun jujuluk nu arum. Kari wawangi nu seungit Nyebar mencar sa-Pasundan. Nyambuang sa-Nusantara… (“Dangding Rd Dewi Sartika”, Rd Mahyar Angga Kusumadinata).

Antropolog asal Prancis yang sempat membuat monografi tentang kiprah perjuangan Dewi Sartika, Viviane Sukanda-Tessier pernah berujar bahwa ketokohan Dewi Sartika sebagai pejuang emansipasi perempuan, semestinya mendapat tempat yang lebih layak di negeri ini.

Menurut Viviane, perjuangan Dewi Sartika tidak sekadar menyatakan membenci pergundikan, larangan perempuan untuk memperoleh pendidikan, dan anggapan perempuan hanya barang pemuas. “Tetapi, ia juga bersikap konsisten dengan tidak menjadi istri muda atau selir, serta mendirikan sekolah bagi kaum perempuan dan menjadi guru di sana,” ungkapnya.

Pada beberapa hal, apa yang disampaikan Viviane yang menikah dengan Raden Haris Sukanda Natasasmita itu memang menemukan pembenarannya. Subjektivisme penulisan sejarah (historiografi) bangsa ini, telah membuat posisi Dewi Sartika seolah termarginalkan. Tidak proporsional dibandingkan dengan apa yang telah dilakukannya.

Baca juga:   Aweuhan Pasundan: Bagian I Sosial Budaya “Media Silaturahmi”

Salah satu upaya mendorong penghormatan selayaknya bagi sosok Dewi Sartika, Pengurus Besar Paguyuban Pasundan merancang serangkaian acara bertepatan dengan peringatan kelahiran Dewi Sartika, Jumat (4/12/2015) ini. Pada pagi hari ini, sebanyak 4.000 peserta akan hadir pada upacara peringatan kelahiran Dewi Sartika di Jalan Dr Ir Sukarno, Kota Bandung, tepat di samping Gedung Merdeka.

”Menurut rencana, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan menjadi inspektur upacara. Peserta terdiri dari keluarga Dewi Sartika, siswa, guru, dosen, organisasi perempuan, dan unsur lain di lingkungan Paguyuban Pasundan. Kecuali inspektur upacara, semua petugas upacara adalah perempuan,” ungkap Ketua Umum Paguyuban Pasundan M Didi Turmudzi di Bandung, Kamis (3/12/2015).

Baca juga:   Deden : Proses Persidangan MK Jadi Solusi Terbaik Meredakan Ketegangan Politik

Pada Jumat (4/12/2015) siang, mulai pukul 13.30, digelar seminar tentang kiprah perjuangan Dewi Sartika di Aula Pascasarjana Universitas Pasundan, Jalan Sumatra, Kota Bandung. “Seminar menghadirkan pembicara, yaitu Ina Primiana (Kiprah Strategis Kemandirian Perempuan Dalam Membangun Kesejahteraan Masyarakat), Nina Herlina Lubis (Langkah-langkah Dewi Sartika dan Pengaruh Dukungan Masyarakat bagi Kemajuan Bangsa), serta Keny Dewi Krisdiani (Nilai Pendidikan Dewi Sartika Sebagai Ruh Kebangkitan Perempuan),” kata Didi. –

Inspirasi

Menurut Didi, apa yang dilakukan Paguyuban Pasundan adalah dorongan kepada pemerintah di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten untuk menggaungkan peringatan kelahiran Dewi Sartika secara berkelanjutan dan konsisten.

Didi menyatakan, selama ini harus diakui peringatan kelahiran Dewi Sartika tak semeriah peringatan RA Kartini. “Tanpa berniat membandingkan antara keduanya, terlebih untuk menilai satu dengan lainnya, harus diakui Dewi Sartika adalah sosok yang membuat terobosan besar dan daya kritis terhadap gejala di hadapannya di tengah keterungkungan,” tuturnya.

Baca juga:   Bank Bjb Gelontorkan Kredit Mesra kepada Pedagang Pasar Seni Kumbasari Bali

Bahkan, sikap kritisnya melihat kebodohan dan ketidakberdayaan perempuan di masa itu, dengan nalar dan tajam diwujudkannya dalam tindakan konsepsional. ”Sakola Kautamaan Istri adalah bukti konkret pemikiran dan perjuangannya,” kata Didi.

Ia menegaskan apa yang telah dilakukan Dewi Sartika teramat relevan dengan kondisi saat ini. Tantangan yang dihadapi kaum perempuan saat ini sama berat dengan apa yang dihadapi Dewi Sartika.

Dewi Sartika lahir di Bandung 4 Desember 1884 dan wafat di Tasikmalaya, 11 September 1947. Beliau dimakamkan dengan suatu upacara pemakaman sederhana di permakaman Cigagadon, Desa Rahayu, Kecamatan Cineam, Tasikmalaya. Tiga tahun kemudian dimakamkan kembali di Kompleks Permakaman Bupati Bandung di Jalan Karanganyar Kota Bandung. (han)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: Milangkala Paguyuban Pasundan Ke-111paguyuban pasundanpasundan


Related Posts

Bappenas ke SMP Pasundan 1 Bandung
HEADLINE

Kementerian PPN/Bappenas Tinjau SMP Pasundan 1 Bandung, Beri Rekomendasi Penanganan Pasca Atap Kelas Roboh

4 November 2025
Siswa SMP Pasundan 1 Bandung
HEADLINE

Pasca Atap Roboh, Kegiatan Belajar di SMP Pasundan 1 Bandung Berjalan Normal

4 November 2025
SMP Pasundan 1 Bandung
HEADLINE

SMP Pasundan 1 Bandung: Sekolah Legendaris di Balonggede, Warisan Pendidikan Paguyuban Pasundan

3 November 2025

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Sandiwara Sunda “Pernikahan Dini” karya LS Dwi Murni tampil di Bandung, angkat isu pernikahan anak dan penyalahgunaan kuasa lewat pesan moral dan budaya. (Eci/pasjabar)
HEADLINE

Sandiwara Sunda “Pernikahan Dini” Angkat Isu Sosial di Rumentang Siang Bandung

4 November 2025

Bandung, www.pasjabar.com -- Isu sosial tentang penyalahgunaan kuasa dan pelanggaran etika dalam masyarakat diangkat lewat pertunjukan sandiwara...

Kiper AC Milan, Mike Maignan, merayakan golnya di akhir pertandingan Serie A Italia antara AC Milan dan AS Roma di Stadion San Siro, Milan, pada 2 November 2025. (Isabella BONOTTO / AFP)

Mike Maignan Bersinar, Tapi AC Milan Terancam Kehilangan Sang Kiper!

4 November 2025
Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, harus mengakui keunggulan Mia Blichfeldt dari Denmark pada final Hylo Open 2025 di Saarbruecken, Jerman, 2 November 2025. (TANGKAPAN LAYAR BWF TV)

Mia Blichfeldt Taklukkan Putri KW, Juara Hylo Open 2025!

4 November 2025
Angin puting beliung terjang Ujung Berung, Bandung. Puluhan rumah rusak, pohon tumbang, dan warga panik. Petugas BPBD lakukan evakuasi dan pembersihan. (Uby/pasjabar)

Angin Puting Beliung Hantam Bandung, Puluhan Rumah Rusak!

4 November 2025
Persib vs Selangor

Persib Optimistis Hadapi Selangor di AFC Champions League, Thom Haye: Tim Semakin Solid!

4 November 2025

Highlights

Angin Puting Beliung Hantam Bandung, Puluhan Rumah Rusak!

Persib Optimistis Hadapi Selangor di AFC Champions League, Thom Haye: Tim Semakin Solid!

Luis Enrique Siap Tantang Dominasi Bayern di Parc des Princes

Arne Slot Waspadai Aksi Gila Vinicius Junior di Anfield!

Biaya Haji 2026 Turun Dua Juta Rupiah

Malam Ini Timnas Indonesia U-17 Hadapi Zambia di Piala Dunia U-17 2025 Qatar

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.