Oleh: Dr. H. Deden Ramdan, M.Si, Pengamat Komunikasi Politik Unpas
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Hingar bingar Pilkada Jabar sebagaimana di provinsi lain menunjukkan geliatnya yang makin menarik untuk dicermati. Pilkada Jabar 2024 dengan jumlah pemilih tetap sebanyak 35.714.901 orang pemilih yang terbagi dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat, tentu ini disebut menarik karena selain pemilih terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain, Jabar merupakan hinterland-daerah penyangga DKI Jaya yang meskipun Ibu Kota pemerintahan sudah pindah ke IKN Kalimantan, tapi tetap menjadi salah satu daerah strategis yang menjadi barometer politik nasional.
Oleh sebab itu, dipastikan parpol akan habis-habisan berjuang agar kandidatnya memenangkan Pilkada Jabar ini dengan mengusung bakal calon jagoannya yang kapabel, populis, dan tingkat elektabilitasnya yang tinggi yang berpotensi memenangkan kontestasi lima tahunan ini.
Pilkada Jabar 2024 setelah diverifikasi KPU Jabar diikuti empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Pasangan pertama yakni Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan. Dedi dan Erwan merupakan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang pertama mendaftar di KPU Jabar. Pasangan ini diusung koalisi partai Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PSI. Kemudian juga beberapa partai nonparlemen memberi dukungan, seperti Partai Buruh, Ummat, dan Garuda. Dedi Mulyadi atau Kang Dedi Mulyadi (KDM) adalah seorang birokrat dan politikus yang tidak asing lagi di Jawa Barat. Mantan Bupati Purwakarta itu juga pernah maju di pemilihan Gubernur Jawa Barat pada 2018. Saat itu, KDM berpasangan dengan Dedi Mizwar.
Kemudian Erwan Setiawan yang merupakan putra dari Umuh Muchtar, bos Persib Bandung, sebelumnya merupakan Wakil Bupati Sumedang yang kala itu diusung oleh Partai Demokrat. Erwan pun hijrah ke Golkar dan diberi mandat untuk mendampingi Dedi Mulyadi.
Pasangan kedua yang bakal meramaikan kontestasi pemilihan Gubernur Jabar 2024, yakni Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie. Ahmad Syaikhu, yang merupakan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), juga sebelumnya pernah mencalonkan diri di Pilgub Jabar pada 2018. Ahmad Syaikhu mendampingi Sudrajat dalam kontestasi tersebut. Sementara itu, Ilham Habibie, yang diusung Partai NasDem, merupakan putra dari mantan Presiden RI Habibie. Ilham akhirnya maju di kancah politik setelah digaet partai besutan Surya Paloh tersebut.
Sementara pasangan ketiga, yaitu dari PKB, adalah pasangan Acep Adang Ruhiyat dan Gita KDI. Acep Adang Ruhiyat merupakan anggota DPR RI selama dua periode fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pasangan keempat, yaitu terakhir yang mendaftar di last minute, adalah pasangan Jeje Wiriadinata dan Ronal Surapraja. Permasalahan utama Jabar adalah meningkatnya angka pengangguran 25,88 juta orang (6,91%), naik 0,48 juta orang dibanding Februari 2023. Timpangnya pembangunan Jabar wilayah utara dan selatan, angka kemiskinan di angka 11,27%, di samping soal sanitasi lingkungan, dan stunting yang sampai hari ini belum ada solusi yang tepat.
Pemilihan Kepala Daerah Jabar ini menjadi arena bagi rakyat untuk memilih secara langsung. Oleh sebab itu, dibutuhkan kejelian masyarakat pemilih terhadap kandidat calon. “Ulah kabobodo tenjo“, jangan silau dengan kemasan, perhatikan jejak rekam kandidat, sebab Pilkada dengan pola direct vote ini bukan hanya pada persoalan waktu pelaksanaan, sistem pelaksanaan, prosedur, dan mekanisme pemilihannya, tetapi juga lebih ke soal substantif, yang oleh Brian C. Smith dan Robert Dahl dikatakan adalah untuk menciptakan local accountability, yaitu pertanggungjawaban kepada rakyat Jabar yang bukan hanya kepada konstituen yang memilihnya belaka. Juga political equity, menghadirkan keadilan dan pemerataan bagi seluruh rakyat Jabar tanpa kecuali, dan local responsiveness, yaitu kepekaan terhadap beraneka masalah yang dihadapi dengan tindakan gerak cepat tanpa menunggu dawuh dari Pemerintah Pusat yang kerap birokratis dan bertele-tele. Mampukah Gubernur Jabar terpilih memenuhi ekspektasi semua itu? Wallahu A’lam Bishawab… (han)