CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Rabu, 5 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Aweuhan Pasundan: Bagian II Religi “Saatnya Momentum Perbaikan”

Hanna Hanifah
2 September 2024
Pasundan

Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. (foto: han/pasjabar)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT
Paguyuban Pasundan
Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. (foto: pasjabar)

Oleh: Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – (BANDUNG, (PR).) Ibadah Ramadan yang baru saja dilalui harus menjadi hikmah sekaligus pelajaran penting untuk menyelesaikan berbagai krisis dalam kehidupan sosial saat ini. Dua krisis yang terpenting dan patut menjadi perhatian adalah krisis kesundaan dan keislaman.

Demikian disampaikan Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan M Didi Turmudzi dalam pesannya pada Silaturahmi Paguyuban Pasundan dan lembaga pendidikan di bawah naungannya di Aula Mandala Sabha Sekretariat Paguyuban Pasundan Jalan Sumatra Kota Bandung, Senin (25/6/2018). Hadir pada acara tersebut sejumlah tokoh antara lain Tjetje Hidayat Padmadinata, Dindin S Maolani, Uu Rukmana, jajaran pengurus Paguyuban Pasundan dari tingkat pusat, hingga anak cabang, serta pimpinan lembaga pendidikan.

Baca juga:   Raker YPT Pasundan ‘Menatap Masa Depan Yang Penuh Tantangan’

Menurut Didi, penanda paling nyata dari krisis kesundaan adalah kian memudarnya bahasa Sunda dari wacana keseharian. “Padahal, basa teh ciciren bangsa. Sudah saatnya kita bangkit dari krisis ini untuk merawat, menjaga, sekaligus mewariskan bahasa Sunda sebagai ciri dasar dari etnisitas,” katanya menegaskan.

Ia menjelaskan, krisis kebahasaan kemudian juga berdampak pada pudarnya ikatan solidaritas kesukubangsaan. Hal itu jelas menggejala pada melemahnya posisi tawar Ki Sunda dalam pentas politik nasional. “Ini pekerjaan rumah yang harus menjadi pertimbangan kita semua. Soliditas dan solidaritas Ki Sunda menjadi syarat bagi menguatnya posisi tawar kita dalam panggung politik nasional,” ujar Didi Turmudzi.

Krisis ketiga, ia menambahkan, adalah dari aspek simbol-simbol kultural. Simbol-simbol kesundaan kini hampir hilang di berbagai pelosok di Jawa Barat. “Suasana kebatinan, iklim, cara berpakaian, makanan, bangunan, dan adat istiadat yang dulu banyak diwarnai petatah-petitih kesundaan, semakin menguap. Anak-anak kita sudah meninggalkan kearifan lokal. Bukankah kearifan lokal itu yang sanggup mempertahankan teritorial. Melemahnya kearifan lokal juga bermakna lumpuhnya daya tangkal terhadap beragam ancaman yang datang,” ucapnya.

Baca juga:   HM Perencanaan Wilayah dan Kota UNPAS Ruang Ekspresi Mahasiswa

Kepemimpinan

Lebih jauh Didi menyampaikan bahwa saat ini juga menggejala krisis kepemimpinan informal di berbagai lapis dan strata sosial masyarakat. “Tak hanya secara regional tapi juga nasional. Kita saat ini kekurangan tokoh informal seperti Pak Jusuf Kalla (jauh sebelum menjadi wapres) yang menjadi tokoh penentu dinamika masyarakat Sulawesi Selatan yang penduduknya hanya sekitar 18 juta jiwa. Jabar dengan populasi 43 juta jiwa sudah kehilangan sosok pemimpin informal,” katanya.

Baca juga:   Ngaboseh di Tatar Pasundan Upaya Menyatukan Komponen Bangsa

Melahirkan kembali alternatif-alternatif kepemimpinan informal ini menjadi tugas bersama semua komponen, termasuk Paguyuban Pasundan dan ormas-ormas kesundaan dan sosial lainnya.

Bahwa saat ini Paguyuban Pasundan sudah menjadi rumah bersama iya. Namun, harus diakui, belum siap menjadi formasi yang bisa menggerakkan semua potensi dan komponen kesundaan. Sekali lagi, ini pekerjaan rumah kita semua,” ujarnya.

Didi juga menegaskan jika dalam pernyataannya Paguyuban Pasundan dinilai sebagai antiasing, hal itu jauh dari kenyataan sebenarnya, “Banyak yang salah tafsir, Kami justru ingin hidup bersama berkontribusi bagi kemajuan NKRI. Jangan justru saling mematikan. Keadilan sosial adalah inti dari nilai Pancasila yang harus diwujudkan bersama. Apalagi angka kesenjangan di Jabar melampaui angka nasional. Ini harus menjadi perhatian,” ucapnya. (han)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Hanna Hanifah
Tags: Milangkala Paguyuban Pasundan Ke-111paguyuban pasundanpasundan


Related Posts

Bappenas ke SMP Pasundan 1 Bandung
HEADLINE

Kementerian PPN/Bappenas Tinjau SMP Pasundan 1 Bandung, Beri Rekomendasi Penanganan Pasca Atap Kelas Roboh

4 November 2025
Siswa SMP Pasundan 1 Bandung
HEADLINE

Pasca Atap Roboh, Kegiatan Belajar di SMP Pasundan 1 Bandung Berjalan Normal

4 November 2025
SMP Pasundan 1 Bandung
HEADLINE

SMP Pasundan 1 Bandung: Sekolah Legendaris di Balonggede, Warisan Pendidikan Paguyuban Pasundan

3 November 2025

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Angin Puting Beliung Cisurupan
HEADLINE

Puluhan Rumah di Cisurupan Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

5 November 2025

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Puluhan rumah di kawasan Cisurupan, Kota Bandung, Jawa Barat, rusak setelah diterjang angin puting...

Sandiwara Sunda “Pernikahan Dini” karya LS Dwi Murni tampil di Bandung, angkat isu pernikahan anak dan penyalahgunaan kuasa lewat pesan moral dan budaya. (Eci/pasjabar)

Sandiwara Sunda “Pernikahan Dini” Angkat Isu Sosial di Rumentang Siang Bandung

4 November 2025
Kiper AC Milan, Mike Maignan, merayakan golnya di akhir pertandingan Serie A Italia antara AC Milan dan AS Roma di Stadion San Siro, Milan, pada 2 November 2025. (Isabella BONOTTO / AFP)

Mike Maignan Bersinar, Tapi AC Milan Terancam Kehilangan Sang Kiper!

4 November 2025
Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, harus mengakui keunggulan Mia Blichfeldt dari Denmark pada final Hylo Open 2025 di Saarbruecken, Jerman, 2 November 2025. (TANGKAPAN LAYAR BWF TV)

Mia Blichfeldt Taklukkan Putri KW, Juara Hylo Open 2025!

4 November 2025
Angin puting beliung terjang Ujung Berung, Bandung. Puluhan rumah rusak, pohon tumbang, dan warga panik. Petugas BPBD lakukan evakuasi dan pembersihan. (Uby/pasjabar)

Angin Puting Beliung Hantam Bandung, Puluhan Rumah Rusak!

4 November 2025

Highlights

Mia Blichfeldt Taklukkan Putri KW, Juara Hylo Open 2025!

Angin Puting Beliung Hantam Bandung, Puluhan Rumah Rusak!

Persib Optimistis Hadapi Selangor di AFC Champions League, Thom Haye: Tim Semakin Solid!

Luis Enrique Siap Tantang Dominasi Bayern di Parc des Princes

Arne Slot Waspadai Aksi Gila Vinicius Junior di Anfield!

Biaya Haji 2026 Turun Dua Juta Rupiah

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.