WWW.PASJABAR.COM — Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, menanggapi permohonan maaf Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) jelang seri balap MotoGP San Marino 2024.
Bagnaia akhirnya meminta maaf terhadap adik Marc, Alex Marquez, setelah kalimat keras yang diucapkannya karena insiden yang terjadi pada pada balapan MotoGP Aragon akhir pekan.
Emosi juara dunia MotoGP dua kali itu meledak karena kehilangan banyak poin akibat tubrukan dengan Alex Marquez yang juga memperkuat Gresini.
Bagnaia cukup sulit mengontrol dirinya ketika berbicara di depan media setelah insiden terjadi.
Juara bertahan MotoGP dua kali itu bahkan menyudutkan Alex Marquez.
Alex dianggap sengaja menabraknya karena data telemetri yang menunjukkan pembalap asal Cervera itu masih membuka gas hingga keduanya terjatuh ke gravel.
Klarifikasi sampai harus dikeluarkan Alex karena tuduhan keras itu.
Bagnaia menyesali kalimatnya dan akhirnya meminta maaf terhadap Alex, yang seorang juara dunia di kelas Moto3 dan Moto2.
Marquez selaku kakak dari Alex Marquez kemudian menanggapi permintaan maaf dari calon rekan setimnya di Ducati musim depan itu.
Si Semut Cervera mengatakan bahwa Bagnaia memang perlu meminta maaf atas kata-katanya kepada media soal adiknya akhir pekan lalu.
Marquez memahami suasana tidak menyenangkan yang dihadapi Bagnaia saat harus kehilangan banyak poin di tengah perburuan gelar.
Bagnaia sedang berusaha menyalip Alex untuk posisi ketiga. Kini, dia tertinggal 23 poin dari Jorge Martin (Prima Pramac) di puncak klasemen.
“Permintaan maaf Pecco memang diperlukan,” kata Marquez dilansir dari Motorsport.
“Saya pernah berada dalam situasi ini, setelah kehilangan banyak poin, dan berurusan dengan media beberapa saat kemudian tidaklah mudah karena Anda sedang marah.”
Tudingan Bagnaia yang ditunjukkan kepada adiknya memberikan banyak pengaruh dan memberikan citra negatif Alex.
Menurut Marquez, banyak orang-orang yang menghina Alex hanya karena ada nama ‘Marquez’ di belakangnya.
Perseteruan antara Marc Marquez dan Valentino Rossi yang sudah terjadi sejak 2015 disinyalir turut menjadi bahan bakar dari kontroversi kali ini.
Bagnaia sendiri merupakan anak didik Rossi di VR46 Riders Academy.
“Lebih dari sekadar terpengaruh, Alex juga marah. Dituduh menabrak pembalap adalah sesuatu yang tidak bisa Anda terima,” kata Marquez.
“Dia tidak pernah menjadi pembalap yang bermasalah, yang terjadi adalah orang-orang melihat nama Marquez dan mencampuradukkan semuanya.”
“Saya rasa tidak adil menuduhnya seperti itu,” keluh juara dunia MotoGP enam kali itu.
Selanjutnya, Marquez kemudian membahas rencana untuk balapan MotoGP San Marino yang notabene kandang musuh bebuyutannya.
Walau Misano identik sebagai sirkuit Rossi, Marquez justu menjadi pembalap tersukses di sana dengan torehan 7 kemenangan di semua kelas.
Marquez pun datang dengan membawa bekal mumpuni karena penampilan dominan yang berbuah kemenangan di sprint dan balapan MotoGP Aragon pada akhir pekan lalu.
Meski demikian, Marquez merendah ketika ditanya peluangnya untuk kembali mengasapi rival-rivalnya dengan telak seperti di Aragon.
“Tidak mungkin,” kata Marquez dengan tegas.
“Saya sudah mencapai target saya untuk musim ini. Sekarang kami harus terus bekerja.”
“Saya bisa bernapas lebih lega. Dengan tim dan motor, saya belajar banyak hal setiap kali turun ke lintasan.”
“Saya sadar bahwa kondisi di Aragon sangat spesial, lebih karena cuaca buruknya daripada kondisi aspal. Mustahil untuk mengulanginya,” tandasnya.