BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menghadiri acara Dialog Kebhinekaan di Kota Bandung untuk menciptakan kondusifitas jelang Pilkada 2024.
Dalam dialog ini, Dedi menyoroti pentingnya keadilan, khususnya dalam konteks kebhinekaan, di mana kelompok minoritas sering terpinggirkan meski memegang peranan penting dalam ekonomi.
Dedi Mulyadi dalam pidatonya menekankan bahwa meskipun kebhinekaan adalah isu penting, masalah keadilan ekonomi sering kali terabaikan.
Ia mencontohkan bagaimana kelompok minoritas yang memiliki peran penting dalam perekonomian terkadang tidak mendapatkan keadilan yang layak.
Oleh karena itu, ia mendorong agar negara lebih transparan dalam pengelolaan pajak, serta memperlihatkan secara jelas bagaimana pajak digunakan, misalnya untuk pembangunan infrastruktur desa dan kampung.
Pendeta Yohanes Handri, Ketua Umum Perkumpulan Pendeta Seluruh Indonesia Raya, yang juga menjadi penyelenggara acara, menyatakan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mempererat persatuan dan kesatuan.
Ia menegaskan bahwa kebhinekaan yang beragam hanya dapat terjaga melalui kerjasama dan saling tolong-menolong antar elemen masyarakat.
Dialog Kebhinekaan ini diselenggarakan oleh beberapa perkumpulan, termasuk Forum Komunikasi Tionghoa Indonesia Merah Putih (FOKTI MP), Perkumpulan Pendeta Seluruh Indonesia (PPSI), serta beberapa organisasi lain seperti Danau Sentani, Badega, dan Botanica. (rif)