BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat, melaporkan bahwa sebanyak 45.325 warga terkena dampak akibat bencana gempa bumi berkekuatan 5.0 magnitudo yang terjadi pada Rabu, 18 September lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska, menyatakan bahwa puluhan ribu warga terdampak tersebut berasal dari total 11.682 kepala keluarga di delapan kecamatan.
“Dari sekian banyak masyarakat yang terdampak gempa bumi, sebanyak 9.229 jiwa mengungsi dan bertahan di tenda pengungsian yang sudah disiapkan oleh pemerintah. Satu orang meninggal dunia,” ungkap Uka di Kabupaten Bandung pada Jumat (27/9/2024), dilansir dari Antara.
Uka menjelaskan bahwa lokasi tenda pengungsian bagi warga yang terdampak gempa bumi tersebar di berbagai desa.
Dengan rincian sebanyak 65 tenda di Desa Cibeureum, delapan tenda di Desa Tarumajaya, 16 tenda di Desa Cikembang, 18 tenda di Desa Cihawuk, dan dua tenda di Desa Sukapura.
“Untuk diketahui bahwa data ini bersifat dinamis dan akan dilaksanakan update data secara berkala. Pendataan dan survei lokasi serta mengimbau warga untuk segera mengungsi (mandiri) ke rumah warga atau keluarga yang lebih aman, jika terjadi gempa bumi susulan,” katanya.
Upaya Penanganan Warga yang Terdampak
Dia juga menambahkan bahwa Pemkab Bandung telah menyiapkan kebutuhan logistik darurat akibat gempa bumi.
Kebutuhan tersebut mencakup makanan siap saji, air mineral, biskuit bayi, dan makanan pendamping ASI.
Selain itu, ada juga peralatan rumah tangga seperti family kit, selimut, matras, popok bayi, popok dewasa, pembalut, dan peralatan lainnya.
Seperti karung, terpal, cangkul, sekop, tenda keluarga, dan alat kebersihan.
“Obat-obatan dan vitamin, mulai dari obat batuk anak, multivitamin, masker medis dan masker anak sudah disiapkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, BPBD Kabupaten Bandung mencatat bahwa dampak dari gempa tersebut telah merusak sebanyak 4.686 rumah warga, 71 sarana pendidikan, 89 sarana ibadah, sembilan fasilitas kesehatan, dan 21 fasilitas umum baik yang rusak berat, sedang, maupun ringan.
“Saat ini pemerintah masih melakukan asesmen dampak kerusakan musibah bencana alam gempa bumi tersebut,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa kondisi rumah atau bangunan yang rusak berat akan mendapatkan bantuan dari BNPB sebesar Rp60 juta.
Sedangkan untuk rumah yang rusak sedang mendapatkan bantuan Rp30 juta, dan rumah yang rusak ringan sebesar Rp15 juta.
“Ini tentu, semuanya kembali kepada data. Ketepatan data ini tidak hanya pada suka atau tidak suka, tapi harus berdasarkan data faktual di lapangan,” jelasnya. (han)