BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan tablet Multi Micronutrient Supplement (MMS) di Kota Bandung, Jawa Barat, sebagai suplemen baru pengganti tablet tambah darah bagi ibu hamil.
Suplemen ini dirancang untuk meningkatkan asupan gizi ibu hamil, sekaligus memberikan dampak positif signifikan pada kesehatan ibu dan bayi.
Menurut Budi, hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi MMS cenderung memiliki status gizi lebih baik, serta bayi yang dilahirkan juga lebih sehat.
“Penggunaan suplemen MMS ini membantu memperbaiki gizi ibu hamil dan membuat bayi lahir lebih sehat,” ujar Menkes dalam peluncuran tersebut pada Kamis (17/10/2024), dilansir dari Antara.
MMS dinilai lebih unggul dibandingkan tablet tambah darah karena mengandung 10 vitamin dan lima mineral, menjadikannya total 15 nutrisi penting untuk perkembangan ibu dan janin.
“Jika dibandingkan dengan tablet tambah darah yang hanya memiliki satu vitamin dan satu mineral, MMS jauh lebih lengkap,” jelas Budi.
Program pemberian MMS akan diterapkan secara nasional pada tahun 2025. Dengan prioritas pada 15 provinsi yang memiliki tingkat kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) tertinggi.
Jawa Barat dipilih sebagai provinsi percontohan karena memiliki jumlah ibu hamil yang paling banyak.
“Kami harapkan dengan peluncuran nasional tahun depan, MMS dapat membantu menurunkan angka kematian bayi,” tambahnya.
Suplemen MMS ini akan diberikan secara gratis kepada ibu hamil selama enam bulan, dengan penggunaan satu tablet per hari.
Kementerian Kesehatan memperkirakan setiap ibu hamil akan membutuhkan sekitar 180 tablet selama masa kehamilan.
Sehingga diperlukan sekitar 900 juta tablet MMS per tahun untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil di seluruh Indonesia.
Saat ini, tablet MMS masih diproduksi di luar negeri dengan bantuan dari organisasi internasional seperti Vitamin Angel, Kirk International, dan UNICEF.
Namun, Budi optimis bahwa dalam dua hingga tiga tahun ke depan, produksi MMS akan dilakukan di dalam negeri.
“Ke depan, Indonesia diharapkan mampu menjadi pemasok MMS bagi negara-negara lain,” pungkasnya. (han)