HEADLINE

Presiden Prabowo Subianto akan Membawa Indonesia Lebih Adil dan Makmur (3)

ADVERTISEMENT
Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. (foto: pasjabar)

Oleh : Prof.Dr.H.M Didi Turmudzi M.Si (Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan)

Kabinet Merah Putih

Kalau saya melihat dari sisi jumlah Kabinet memang Pak Prabowo ingin merangkul semua, dengan mempersatukan semua komponen.

Diharapkan mungkin dalam kabinet  Pak Prabowo, tidak terjadi perpecahan karena sudah ada semua wakilnya, jadi semua diakomori oleh beliau, dulu tidak ada istilah mewakili Papua, mislanya mewakili kesundaan dan lain-lain.

Tapi saya melihat saat ini, unsur kesukauan itu seperti dipertimbangkan nampakanya, jadi bukan hanya partai politik saja yang diakomodir beliau namun juga keterwakilan daerah dan suku.

Dan ini merurut saya adalah pemikiran yang bagus, hanya saja tentu bagaimana yang terkait dengan implementasinya.

Oleh karena, kuncinya adalah survive rakyat, jadi sekarang itu rakyat itu harus betul-betul melihat terjadi perubahannya yang terkait dengan kehiduapnnya.

Seperti perubahan rakyat untuk rasa aman, karena rasa aman ini semakin sulit,

Kedua seperti masalahan krisis pangan, dan itu tidak bisa dianggap enteng, karena diduani saat ini perdua detik ada anak meninggal karena krisis pangan, kenapa karena kekurangan pangan gizi buruk dan kemiskinan.

Kemudian yang mengerikan itu pertumbuhan pendudukan tidak kesimbangan, dan masalah ini harus diatasi dari awal, dan itu menjadi kunci masa depan.

Keterwakilan Jabar

Kemenangan Presiden Prabowo memang bukan karena tingginya pemilih beliau di Jawa Barat, melainkan kemenangan Bangsa Indonesia.

Meski demikian, secara tidak langsung, keterwakilan sosok orang Sunda di Kabinet Pak Prabowo sebetulnya cukup mewakili Sunda.

Bahkan jumlahnya cukup banyak jika dibanding sebelumnya, jadi orang Sunda yang ada dikabinet sudah cukup mewakili dari Sunda.

Dan memang ketika bergabung dikabinet merekakan tidak hanya mewakili Kesundaan namun mewakili rakyat Indonesia, dan mereka terpilih lebih karena karena kemampuan dan kualitas dirinya.

Jadi meski mereka tidak berbicara secara terbuka jika mereka urang Sunda, namun saya yakin nuraninya merasa jika mereka mewakili orang Sunda untuk Indonesia. Karena membangun Sunda karena membangun Indonesia.

Ada beberapa nama dikabinet Pak Prabowo seperti Pak Agus Gumiwang, Budi Gunadi Sadikin, Sanitiar Burhanuddin, bahkan dari Pascasarjana Unpas yang menjadi Wamendiknas yakni Atip Latifulhayat.

Yang jelas mereka harus bekerja iklas bukan untuk penetingan dirinya, dan betul-betul memikirkan rakyat maka semua yang dicita-citakan akan teralisasi,

bukan hanya cita-cita masyarakat jabar tapi juga masyarakat Indonesia. Tapi kalau niatnya kepentingan partai sendiri dan pribadi akan menjadi hambatan.

Oleh karena itu saya berharap para pembantunya itu komitmen dan memiliki niat tulus, untuk memiliki tekad membangun Indonesia dan mensejahterakan rakyat.

Karena tugas kabinte itu pembudayaan dan pemberdayaan masayarakat sehingga rakyat sejahtera.

Jadi meilihat ada sosok yang dipanggil dan ada dari Sunda menjadi bertanda baik, ada harapan kedepan.

Dan tentu akan dibuktikan nanti 100 hari kedepan, apa yang dilakukan dibidangnya masing-masing.

Terlepas dari berbagai background menjadi menteri, tidak menjadi masalah tetapi, yang penting dijawab dengan kemampuan dan kualitas serta kinerja.

Sehingga tidak ada keraguan lagi di masayarakat jika yang dipilih Pak Prabowo itu adalah orang-oranng yang tepat.

Ketahanan Pangan

Melihat janji pak Prabowo di kampanye tentang ketahanan pangan, sebetulnya menjadi harapan besar. Apalagi sekarang sudah ada badan ketahanan nasional .

Kedepan ada kementrian Ketahanan Pangan dan itu bisa lebih fokus dalam permasalahan pangan ini.

Karena diperkirakan 19 tahun lagi energi alam itu akan habis, jadi itu jadi ancaman dunia.

Sekarang kita harus mulai mencari energi alternatif, karena nanti akan terjadi perebutan energi alternatif, ini harus diantisipasi dari sekarang.

Sementara itu untuk pangan, ada baiknya jika masyarakat Indonesia tidak lagi seragam untuk bahan pangan. Namun justru mencari juga pangan alternative lainnya.

Itu yang kami lakukan di Paguyuban Pasundan yakni mencari alternatif pangan, salah satunya sorgum untuk pengganti beras.

Untuk pengembangan pangan Sorgum kami bekerjasama dengan PTDI dan dengan Badan Ketahanan Pangan Indonesia.

Selain untuk pangan, Sorgum juga bisa menjadi menghasilkan energy alternatif, dan kami bekerjasama dengan Menteri Perindustrian yang sekarang juga masih dipegang oleh Pak Agus Gumiwang untuk pengembangan energi alternatifnya. (*)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Ambisi Ciro Alves di Laga Persib Vs Borneo FC

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penyerang Persib Ciro Alves tengah dalam motivasi tinggi. Ia sangat berhasrat tampil…

30 menit ago

Unpas dan IM3 Dorong Bakat Mahasiswa Lewat Collabonation

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Universitas Pasundan (Unpas) menjadi tuan rumah acara Collabonation Talent Hunt yang digelar…

1 jam ago

Pergerakan Harga Pangan: Daging Sapi Turun, Beras Premium Naik

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat pergerakan harga sejumlah komoditas pangan yang fluktuatif…

2 jam ago

KPU Kota Bandung Sosialisasikan Pilkada ke Kelompok Marginal

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - KPU Kota Bandung gencar melakukan sosialisasi Pilkada Serentak 2024 untuk meningkatkan partisipasi…

2 jam ago

Pujian Pelatih Persib Bojan Hodak untuk Borneo FC

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak melempar pujian terhadap Borneo FC. Tim asal…

2 jam ago

Bey Machmudin: KIJB 2024 Harus Berikan Dampak Nyata Bagi Publik

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pemenang…

3 jam ago