BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi tengah mematangkan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Bekasi untuk tahun anggaran 2025.
Untuk membahas RAPBD 2025, Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Effendi, mengungkapkan bahwa saat ini pembahasan lebih difokuskan pada aspek pendapatan, yang melibatkan laporan dari dinas-dinas penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“RAPBD sudah on the track, RAPBD ini yang sedang dibahas berkaitan dengan pendapatan,” kata Sardi Effendi
Untuk tahun anggaran 2025, proyeksi APBD Kota Bekasi diperkirakan mencapai lebih dari Rp 6,4 triliun.
Namun, Sardi Effendi juga menyoroti bahwa realisasi PAD Kota Bekasi pada tahun 2024 masih berada di angka sekitar 67 persen, yang menjadi salah satu alasan mengapa pembahasan pendapatan memerlukan rapat lebih lanjut.
“Sekarang baru laporan dari dinas-dinas penghasil, terkait dengan pendapatan asli daerah, sehingga perlu rapat kembali,” tambahnya.
Dengan demikian, DPRD dan pemerintah Kota Bekasi belum menentukan secara rinci struktur belanja atau pembiayaan untuk APBD 2025.
Target pengesahan RAPBD 2025 sebagai APBD sendiri dijadwalkan paling lambat pada 30 November 2024. Setelah itu, RAPBD yang telah disetujui akan dilaporkan kepada Gubernur Jawa Barat untuk mendapatkan persetujuan lebih lanjut.
Dengan proyeksi anggaran yang cukup besar, DPRD Kota Bekasi berharap agar alokasi anggaran yang ada dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota Bekasi. (*/adv)