BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Bisnis minuman kekinian memang tak pernah sepi peminat. Salah satu yang cukup mencuri perhatian adalah bisnis Teh Poci.
Di sekitar kawasan Universitas Pasundan (UNPAS) Taman Sari, Bandung, terdapat sebuah gerobak Teh Poci yang cukup populer dan menjadi langganan para mahasiswa.
Tantri, pemilik gerobak Teh Poci tersebut, telah berjualan selama kurang lebih 4 tahun. Ia memulai usahanya sebelum pandemi Covid-19 melanda.
“Saya mulai berjualan tiga minggu sebelum corona,” ungkapnya saat ditemui di lokasi, Kamis, (14/11/2024).
Target pasar Tantri memang cukup jelas, yakni para mahasiswa UNPAS. Selain itu, pekerja kantoran dan masyarakat sekitar pun kerap menjadi pelanggannya.
“Market utama kita mahasiswa, tapi kadang juga dari perkantoran dan orang-orang lewat aja,” ujar Tantri.
Dari berbagai macam rasa yang ditawarkan, milk tea menjadi primadona.
“Kalau di sini kan banyak macam rasa, tapi yang best seller itu paling Milk Tea sama Lemon Tea,” jelasnya.
Libur semester memberikan dampak yang cukup signifikan bagi bisnis Tantri. Libur yang lama membuat usahanya sempat terhenti selama tiga bulan.
“Buat kita pedagang itu kerasa banget, sedangkan bayar kontrak harus tetep setahun full,” keluhnya.
Meski sempat terkendala, Tantri mengaku bersyukur karena bisnisnya tetap bertahan. Rata-rata, ia mampu meraup omzet sekitar Rp5 juta perbulan.
“Alhamdulillah kalau lagi normal mah, ya… untuk hidup dikit-dikit,” ungkapnya.
Selama 4 tahun berjualan, Tantri merasa sangat bersyukur. Usaha yang dirintisnya tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga membantunya menyekolahkan anak dan menabung.
“Alhamdulillah, seenggaknya bisa menyambung hidup, bisa buat anak sekolah juga, buat nabung juga dikit-dikit,” tuturnya.
Sementara itu, Ucu pelanggan setia Tantri mengungkapkan alasannya memilih Teh Poci milik Tantri.
“Karena udah sering, suka beli karena segar, terus manisnya juga pas,” ujarnya.
Bisnis Teh Poci milik Tantri membuktikan bahwa dengan ketekunan dan rasa optimisme, usaha kecil pun dapat berkembang dan memberikan keuntungan yang menjanjikan. Meskipun sempat terkendala libur yang lama, Tantri berhasil bangkit dan terus berinovasi untuk mempertahankan pelanggannya.
Ditulis oleh Kelompok 5B Kelas Inspirasi PBSI FKIP UNPAS.
(*/tiwi)