BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi pelaku media nasional agar mampu menghasilkan informasi yang relevan dan berkualitas di tengah derasnya arus informasi dari media sosial.
“Agar tidak hanyut dalam arus informasi yang diproduksi di media sosial, kompetensi harus terus ditingkatkan. Skill kita ini harus terus ditingkatkan sehingga kita bisa meramu satu informasi menjadi penting, menjadi relevan untuk dibaca,” ungkap Nezar dalam Seminar Nasional dan Pelantikan Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur Periode 2024-2028, Rabu (20/11/2024), dilansir dari laman resmi Komdigi.
Ia menyoroti bahwa media sosial kerap membawa dampak negatif terhadap kualitas informasi, termasuk memengaruhi standar media mainstream.
“Bahkan kualitas informasi media mainstream mengalami kemunduran lantaran harus mengikuti logika platform digital. Di sini kecakapan jurnalistik masuk ke ranah bagaimana seni tingkat tinggi mengolah yang namanya informasi menjadi satu produk jurnalistik yang menarik, penting, dan relevan,” tegasnya.
Nezar menekankan pentingnya menjaga prinsip jurnalisme yang baik, termasuk proses verifikasi dan validasi informasi.
Menurutnya, inilah yang membedakan produk jurnalistik dengan konten di media sosial yang cenderung dihasilkan tanpa proses verifikasi yang jelas.
“Garis verifikasi ini saya kira pedoman yang sangat klasik tetapi sangat manjur juga di situasi yang serba tidak menentu seperti sekarang ini,” tambahnya.
Selain kompetensi teknis, Nezar juga menekankan pentingnya etika jurnalistik. Ia menyebut kode etik sebagai panduan yang tak kalah penting dalam mendukung kecakapan seorang jurnalis.
“Tentu saja kode etik mengimbangi yang namanya kecakapan atau skill tadi. Jadi ramuan skill plus kode etik sama dengan good journalism,” pungkasnya. (han)