BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Rendy Asharila Munajat, Presiden Mahasiswa Universitas Pasundan atau Unpas periode 2024-2025, membawa semangat perubahan dan visi besar dalam menjalankan kepemimpinannya.
Sebagai mahasiswa aktif Unpas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Rendy mengusung konsep restorasi kepemimpinan.
Yang berfokus pada tata kelola organisasi mahasiswa yang lebih baik, penguatan fungsi legislatif, serta integrasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam berbagai program.
Motivasi Terpilihnya sebagai Presiden Mahasiswa
Rendy, yang telah dua periode menjadi bagian dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), merasa terpanggil untuk memperbaiki sistem kaderisasi dan tata kelola organisasi mahasiswa.
“Saya melihat ada tantangan besar dalam tatanan pemerintahan universitas ini. Motivasi utama saya adalah melakukan restorasi dan mengaktifkan kembali fungsi legislatif Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM),” jelasnya.
Peran dan Visi Kepemimpinan
Dalam meningkatkan kualitas kehidupan kampus, Rendy menyoroti pentingnya integrasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, mulai dari pendidikan, penelitian. Hingga pengabdian kepada masyarakat.
“BEM harus aktif dengan program yang menarik, sementara kesejahteraan mahasiswa harus dijaga melalui advokasi kebijakan,” tambahnya.
Rendy menyusun visi dan misinya dengan melibatkan masukan dari pimpinan partai kampus dan himpunan.
Fokus programnya meliputi Pasundan Nation Conference, Pasundan Smart Village, dan Pasundan Rise Festival, yang dirancang untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu serta memperluas dampak sosial universitas.
Pengalaman dan Pendekatan Kepemimpinan
Rendy memiliki pengalaman luas dalam organisasi, mulai dari himpunan program studi hingga menjabat sebagai Menteri Kominfo dan Menteri Luar Negeri BEM.
Ia juga merupakan Ketua HIPMI PT Unpas, yang menunjukkan perannya sebagai pengusaha muda.
“Dengan latar belakang ini, saya siap dan percaya diri memimpin,” tegasnya.
Dalam pendekatannya, Rendy menekankan pentingnya fleksibilitas dan komunikasi persuasif. Ia percaya setiap fakultas memiliki kebutuhan unik yang harus dipahami dengan cermat.
“Kepemimpinan saya adalah tentang menyesuaikan diri dengan kebutuhan mahasiswa, namun tetap fokus pada visi besar pembangunan kampus,” ungkapnya.
Tantangan dan Solusi
Salah satu tantangan yang dihadapinya selama masa kampanye adalah sistem pemilihan yang berbasis suara per fakultas.
Namun, Rendy tetap optimis dan konsisten menjalankan visi restorasi sistem kepemimpinan yang lebih demokratis dan terintegrasi.
Pesan untuk Mahasiswa
Kepada mahasiswa, Rendy menyampaikan pesan inspiratif tentang pentingnya berorganisasi di kampus.
“Kampus adalah laboratorium pembelajaran. Jangan ragu untuk terlibat meskipun banyak tantangan. Organisasi akan menjadi pengalaman berharga yang membentuk karakter,” katanya, mengutip Pramoedya Ananta Toer, “Didiklah rakyat dengan organisasi, didiklah penguasa dengan perlawanan.”
Langkah Awal Kepemimpinan
Setelah terpilih, Rendy langsung bergerak cepat.
Langkah awalnya adalah membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk bergabung di BEM Universitas, melaksanakan rapat kerja (raker), dan menjalin komunikasi intensif dengan seluruh fakultas.
“Kita akan fokus pada program kerja yang berdampak positif bagi mahasiswa dan kampus sebelum melangkah ke agenda besar lainnya,” tutupnya.
Kepemimpinan Rendy Asharila Munajat membawa harapan baru untuk Universitas Pasundan.
Dengan visi restorasi tata kelola dan komitmen terhadap kesejahteraan mahasiswa, ia optimis mampu memberikan dampak nyata bagi kampus dan masyarakat. (nursani/marisa)