PASPENDIDIKAN

Pentingnya Komunikasi Teurapeutik sebagai Dasar Bimbingan Konseling

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Mahasiswa Pascasarjana UIN Bandung menggandeng guru Bimbingan Konseling (BK) Kabupaten Sumedang dalam sebuah kegiatan pelatihan yang menyoroti pentingnya komunikasi teurapeutik sebagai dasar dalam bimbingan konseling. Pelatihan ini dipandu oleh Sintia Nurrohmah Awaliah, mahasiswa Pascasarjana Bimbingan Konseling Islam UIN Bandung.

Menurut Sintia, komunikasi teurapeutik berperan penting dalam membangun hubungan yang mendukung dan membantu siswa.

“Komunikasi teurapeutik memungkinkan kita memahami kebutuhan siswa, menciptakan suasana aman, dan mendorong mereka untuk terbuka,” jelasnya. Sintia juga menambahkan bahwa elemen kunci komunikasi ini meliputi empati, pendengaran aktif, fleksibilitas, serta kesabaran.

Pelatihan ini memberikan contoh langsung penerapan komunikasi teurapeutik, termasuk penggunaan komunikasi non-verbal seperti kontak mata dan bahasa tubuh yang positif.

“Selain bicara, komunikasi non-verbal seperti senyuman atau gestur juga memiliki dampak besar dalam membangun kepercayaan siswa,” ujar Sintia.

Dalam sesi pelatihan, Sintia juga mengulas beberapa hambatan yang sering ditemui dalam proses konseling, seperti resistensi siswa, kebuntuan komunikasi, hingga transferensi emosional. Untuk mengatasi hambatan tersebut, ia menyarankan penggunaan teknik refleksi emosi, pertanyaan terbuka, dan menciptakan ruang aman bagi siswa.

“Kita harus menciptakan lingkungan yang nyaman agar siswa merasa dihargai dan tidak takut untuk berbagi masalah mereka,” tambah Sintia.

Kegiatan ini memberikan manfaat bagi kedua pihak. Mahasiswa Pascasarjana dapat mempraktikkan teori yang telah mereka pelajari di kelas, sedangkan guru BK mendapatkan pengetahuan baru yang dapat diterapkan dalam menghadapi tantangan era Society 5.0.

Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) juga menjadi wadah strategis untuk meningkatkan kompetensi profesional guru BK.

“Melalui MGBK, kita dapat saling berbagi pengalaman dan memperkaya wawasan. Namun, penting untuk memastikan semua guru BK mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi,” tutur Sintia.

Sintia berharap pelatihan semacam ini dapat terus digelar untuk memperkuat sinergi antara mahasiswa dan guru BK.

“Dengan komunikasi teurapeutik yang efektif, kita tidak hanya membantu siswa mengatasi permasalahan mereka, tetapi juga mempersiapkan mereka menjadi individu yang tangguh dan berdaya,” pungkasnya. (*/tiwi)

Tiwi Kasavela

Recent Posts

Timnas Indonesia Butuh Pelapis Penjaga Gawang

WWW.PASJABAR.COM -- Timnas Indonesia dipastikan butuh pemain pelapis penjaga gawang. Hal tersebut diutarakan Komite Eksekutif…

14 menit ago

Pau Marti Vicente: Malaysia Harusnya Lolos ke Semifinal Piala AFF

WWW.PASJABAR.COM -- Pelatih Malaysia Pau Marti Vicente buka suara setelah Harimau Malaya tersingkir dari Piala…

2 jam ago

Persib Belum Berencana Cari Pengganti Dedi Kusnandar

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Gelandang Persib Bandung Dedi Kusnandar dihantam cedera mengerikan. Ia mengalami patah tulang…

3 jam ago

Wakaf Salman Rayakan Milad ke-8 bertajuk ‘Cerita Senyum Akhir Tahun di Salman’

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Dalam rangka merayakan hari jadinya yang ke-8, Wakaf Salman menggelar acara bertajuk ‘Cerita…

5 jam ago

Ruang Publik Baru di Kolong Pasupati, Warga Rasakan Dampak Positif

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Transformasi kawasan kolong jembatan Mochtar Kusumaatmadja (Pasupati) menjadi ruang publik yang ramah…

22 jam ago

Persib Bandung Kandaskan Persita Tangerang di Stadion GBLA

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Persib Bandung menang 3-1 atas Persita Tangerang dalam lanjutan Liga 1 2024/2025…

23 jam ago