BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Bupati Bandung, Dadang Supriatna, melantik Ketua Terpilih dan Pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bandung periode 2024-2028 di Gedung Moch Toha, Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Senin (23/12/2024).
Didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, serta unsur lainnya, Bupati mengucapkan selamat kepada pengurus FPRB yang baru dilantik.
“Amanah yang diterima oleh FPRB ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Kabupaten Bandung yang lebih BEDAS,” ujar Dadang Supriatna dalam sambutannya.
Ia menjelaskan bahwa kondisi geografis Kabupaten Bandung, yang meliputi wilayah datar, perbukitan, dan pegunungan, membuat daerah ini rentan terhadap berbagai potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan gempa bumi.
“Hal tersebut membuat Kabupaten Bandung menjadi daerah dengan beragam potensi bencana,” katanya.
Bupati menegaskan pentingnya keberadaan FPRB untuk mendukung upaya pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana.
“Peran FPRB tidak hanya terbatas pada saat bencana terjadi, tetapi juga meliputi fase pra-bencana dan pasca-bencana,” ujar Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.
Ia menjelaskan, dalam fase pra-bencana, FPRB memiliki peran penting dalam membangun kesadaran masyarakat akan potensi risiko bencana di sekitar mereka.
“FPRB juga bertugas memberikan edukasi terkait mitigasi bencana, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana,” ujarnya.
Selama bencana, FPRB berperan sebagai mitra strategis pemerintah dalam melakukan koordinasi, mobilisasi sumber daya, dan memastikan bantuan cepat serta tepat sasaran.
“Sedangkan pada fase pasca-bencana, FPRB berperan dalam pemulihan kondisi masyarakat dan lingkungan, sehingga mereka dapat kembali bangkit dan menjalani kehidupan yang normal,” tambahnya.
Kang DS juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mendukung keberhasilan pengurangan risiko bencana.
“Dalam hal ini, FPRB berada di garis depan sebagai penghubung antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai elemen lainnya,” jelasnya.
Ia berharap kepengurusan FPRB yang baru dapat memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media.
“Dengan harapan tercipta ekosistem yang tangguh terhadap bencana,” harapnya.
Perkuat Sinergi
Selain itu, Bupati menyampaikan pesan kepada kepengurusan FPRB untuk memperkuat sinergi dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk BPBD, Dinas Sosial, dan pihak lainnya.
“Prioritaskan edukasi dan literasi kebencanaan kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana,” ucapnya.
Ia juga mendorong pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan akurasi dalam pemetaan risiko bencana dan pengambilan keputusan.
“Apalagi saat ini, BPBD sudah memiliki beberapa aplikasi kebencanaan seperti Arjuna (aplikasi rambu petunjuk bencana) dan aplikasi Titatu, yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penanganan bencana,” tuturnya.
Bupati berharap FPRB dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi relawan sebagai garda terdepan dalam upaya pengurangan risiko bencana.
“Kami berkomitmen untuk mendukung penuh berbagai program dan inisiatif yang dilakukan oleh FPRB,” ujarnya.
“Mari kita bersama-sama membangun Kabupaten yang lebih aman dan siap menghadapi tantangan bencana di masa depan,” imbuhnya.
Usai dilantik, pengurus FPRB Kabupaten Bandung mengucapkan ikrar untuk menjalankan tugas dengan penuh integritas, tanggung jawab, dan profesionalisme; berperan aktif dalam mitigasi dan pemulihan berbasis masyarakat; bersinergi dengan berbagai pihak; serta menjaga kepercayaan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari ancaman bencana. (fal)












