BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Seni pertunjukan kembali hadir di Kota Bandung dengan sentuhan sejarah melalui Pagelaran Kabaret Multidimensi bertajuk “Perang Saudara di Bumi Mataram Kuno”.
Acara yang mengusung tema kebudayaan dan edukasi ini akan digelar pada tiga lokasi:
– Padepokan Seni Mayang Sunda (23-25 Januari 2024)
– Gedung Rumentang Siang (7-8 Februari 2025)
– Teater Tertutup Dago Tea House (20 Februari 2025)
Dibawakan oleh dua komunitas kabaret berbakat, Casterly Club dan BATTLE 02, pagelaran ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Kota Bandung dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.
Menurut Pimpinan Produksi Pagelaran, Andika Ismail Ali, acara ini lahir dari keprihatinan terhadap minimnya pengetahuan generasi muda tentang sejarah dan budaya lokal.
“Generasi saat ini lebih sering membanggakan budaya luar dibandingkan budaya Indonesia. Pengetahuan mereka tentang sejarah kerajaan Nusantara sangat terbatas. Pagelaran ini bertujuan untuk memberikan edukasi sambil menghadirkan hiburan yang menarik, khususnya bagi pelajar,” ungkapnya.
Selain itu, pagelaran ini juga bertujuan untuk memperlihatkan eksistensi Casterly Club dan BATTLE 02 sebagai komunitas seni yang aktif di Bandung, sekaligus menginspirasi audiens untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal.
Persiapan acara meliputi berbagai kegiatan seperti photoshoot para pemain, proses shooting, hingga latihan intensif. Pada hari pelaksanaan, pengunjung akan disuguhi penampilan penuh kejutan yang memadukan seni kabaret dengan unsur sejarah.
Puncaknya, di Teater Tertutup Dago Tea House, acara akan ditutup dengan awarding night yang mengapresiasi para pemain dan kru. Acara ini dihadiri oleh keluarga pemain, pelatih kabaret, dan sejumlah tamu undangan penting.
Pagelaran ini dirancang untuk menjangkau pelajar dari tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK, serta masyarakat umum. Tujuannya adalah memberikan wawasan sejarah dengan cara yang interaktif dan menyenangkan.
“Pagelaran ini adalah medium untuk menyampaikan cerita sejarah yang sering terlupakan. Kami ingin audiens, terutama pelajar, memahami nilai-nilai budaya dan sejarah Nusantara,” kata Andika.
Respons masyarakat terhadap pagelaran ini sangat positif. “Audiens sangat antusias. Banyak yang sudah tidak sabar untuk menyaksikan pertunjukan ini,” ungkap Andika.
Dalam jangka pendek, pagelaran ini diharapkan mampu menjadi hiburan yang edukatif dan inovatif. Sementara itu, jangka panjangnya, acara ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan generasi muda tentang sejarah dan budaya lokal.
“Kami berharap acara ini menjadi awal dari semangat baru untuk mencintai budaya Indonesia. Semoga generasi muda bisa terus membawa nama baik bangsa dan menghormati perjuangan para pahlawan,” tutup Andika. (tiwi)