BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sidang promosi doktor Program Pascasarjana Ilmu Sosial Universitas Pasundan (Unpas) digelar pada Rabu (22/1/2025) di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan, Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatera No. 41, Bandung.
Sidang ini mengukuhkan Deasy Muriawaty sebagai doktor ke-275 di lingkungan Program Doktor Ilmu Sosial Pascasarjana Unpas.
Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. H. Bambang Heru P., M.S., dengan promotor Prof. Dr. H. Soleh Suryadi, M.Si., dan co-promotor Prof. Dr. H. Thomas Bustomi, M.Si.
Para penelaah dan penguji dalam sidang ini meliputi Prof. Dr. H. Kamal Alamsyah, M.Si., Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si., dan Prof. Dr. Lia Muliawaty, M.Si.
Model Public Private Partnership Pertanian Ramah Lingkungan
Deasy mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Model Public Private Partnership Pertanian Ramah Lingkungan di Kabupaten Kuningan”.
Penelitian ini bertujuan mengkaji implementasi kemitraan publik-swasta (Public Private Partnership) dalam mendukung pertanian ramah lingkungan di Kabupaten Kuningan, serta mengidentifikasi faktor penghambat dan mengembangkan model yang relevan.
Dalam disertasinya, usaha peternakan sapi perah di Kabupaten Kuningan menghasilkan kotoran hewan yang berpotensi mencemari lingkungan dan air sungai.
Sementara itu, kekurangan pupuk organik menjadi kendala bagi petani dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pangan.
Penelitian ini menyoroti pentingnya penguatan regulasi dan kebijakan pemerintah daerah dalam mendorong pemanfaatan kotoran hewan sebagai pupuk organik berkualitas.
“Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana Public Private Partnership pertanian ramah lingkungan di kabupaten kuningan. Dan untuk mengetahui hambatan hambatannya, juga untuk menggambarkan model PPP pertanian ramah lingkungan,” ungkap Deasy ketika ditemui.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, yang dianggap relevan untuk mengamati proses dan hasil evaluasi Public Private Partnership pertanian ramah lingkungan di Kabupaten Kuningan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemitraan publik-swasta di bidang pertanian ramah lingkungan di Kabupaten Kuningan memberikan dampak positif.
Kemitraan ini melibatkan sinergi antara pemerintah, swasta, akademisi, komunitas, dan media, dengan karakteristik umum berupa partisipasi aktif berbagai pihak, dampak positif kemitraan bagi petani dan peternak, serta keberlanjutan sistem integrasi ternak dan tanaman. Karakteristik khususnya meliputi penerapan inovasi teknologi, manajemen berbasis siklus hidup, serta alokasi risiko yang adil.
Namun, beberapa kendala ditemukan dalam pelaksanaan model ini, antara lain regulasi yang belum optimal, panduan spesifik yang belum tersedia, anggaran yang terbatas, serta birokrasi yang kompleks.
Deasy menawarkan model pengembangan Public Private Partnership yang menambahkan unsur networking pada karakter umum dan improvement pada karakter khusus.
Lulus dengan Predikat Sangat Memuaskan
Setelah mempresentasikan hasil penelitiannya dan menjawab pertanyaan dari tim penguji, Deasy dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3,68 dan yudisium sangat memuaskan.
Dalam wawancaranya, Deasy menyampaikan harapannya agar pertanian ramah lingkungan di Kabupaten Kuningan dapat terwujud.
Sehingga pencemaran lingkungan dapat dikendalikan dan swasembada pangan tercapai.
“Harapan saya, pertanian ramah lingkungan di Kabupaten Kuningan bisa benar-benar terwujud. Dengan begitu, pengendalian pencemaran lingkungan bisa lebih baik dan target swasembada pangan dapat tercapai,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan kesan positif terhadap Unpas.
“Semoga Unpas semakin berkembang dan lebih banyak melahirkan almamater yang berkualitas. Alhamdulillah, kami dari daerah sangat terbantu dengan perkuliahan di Unpas yang sangat kooperatif dan mendukung,” tutup Deasy.