BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Vihara Dharma Ramsi Bandung mulai melakukan persiapan untuk menyambut Hari Raya Imlek 2575 yang jatuh pada 29 Januari 2025. Ratusan patung dewa pun dibersihkan secara gotong royong oleh umat Konghucu dan etnis Tionghoa pada Jumat, 24 Januari 2025.
Menurut salah satu pengurus Vihara Dharma Ramsi, Chandra, dibersihkannya ratusan patung dewa atau rupang merupakan kegiatan rutin tahunan untuk menyambut Imlek.
Dia menerangkan pembersihan rupang dilakukan setelah para dewa pergi ke langit, sehingga rupang tersebut diyakini saat ini tak berisi dewa-dewa sesuai kepercataan umat Konghucu.
“Tanggal 24 itu adalah hari kita membersihkan semua altar yang ada di sini. Kenapa mulai ini tanggal 24? Karena kemarin pada tanggal 23 itu ada kepercayaan bahwa Dewa dapur dan dewa-dewa yang naik itu naik.”
“Sebenarnya cuma dewa dapur sih yang naik, jadi dia meninggalkan bumi laporan sama Tuhan. Kita analogikan bahwa pada saat dewa dapur sudah naik berarti dewa-dewa yang di sini pun sudah ikut.”
“Di situ waktunya kita untuk membersihkan altar di sini,” ujar Chandra di Vihara Dharma Ramsi, Jalan Cibadak, Kota Bandung.
Ia menuturkan patung-patung dewa dibersihkan secara detail menggunakan cairan khusus agar mengkilat saat umat Konghucu datang beribadah.
Altar yang merupakan tempat penyimpanan patung pun turut dibersihkan agar terlihat rapih saat patung-patung kembali diletakkan.
Menggunakan air cendana
“Kita pakai bunga mawar aja, sama air cendana kalau di kita. Jadi masing-masing kelenteng itu punya adat masing-masing, ada yang cuma pakai air bunga, ada yang pakai minyak mawar, ada yang pakai air cendana.”
“Kalau di kita pakai air cendana dan bunga mawar,” jelas dia.
Selain itu, ratusan lilin pun sudah disiapkan untuk ditata sesuai dengan ukuran yang dipesan oleh umat yang kerap beribadah di wihara tersebut.
Lilin tersebut ditargetkan tuntas ditata sehari sebelum perayaan Imlek, yang nantinya akan dinyalakan pada malam Imlek.
“Jam 11 malam (malam Imlek, 23.00 WIB) kita akan ada ritual penyalaan lilin dan lentera begitu,” tandasnya.
Sementara itu Chandra mengaku untuk Imlek tahun ini tidak menentukan tema khusua di wihara tersebut.
Ia mengaku lebih fokus untuk beribadah dan memanjatkan berbagai doa memasuki tahun Shio Ular.
“Kita sih tidak pernah ada tema di sini. Jadi tetap saja kita akan menjalankan Imlek Masuk Tahun Ular. Karena ini kan suatu kegiatan yang sangat rutin ya setiap tahun kita laksanakan,” pungkasnya.