WWW.PASJABAR.COM — Senator Amerika Serikat Bernie Sanders melontarkan kritik keras terhadap pernyataan Presiden Donald Trump yang menyampaikan ide kontroversial terkait masa depan Jalur Gaza.
Sanders menegaskan bahwa Gaza harus dibangun kembali untuk rakyat Palestina, bukan dijadikan proyek properti bagi turis kaya.
“Lebih dari 47.000 warga Palestina tewas dan 111.000 lainnya terluka,” tulis Sanders di platform X pada Ahad. “Respons Trump? Mengusir paksa warga Palestina agar Gaza bisa dijadikan proyek real estate masa depan. Sebidang tanah yang indah. Tidak! Gaza harus dibangun kembali untuk rakyat Palestina, bukan untuk miliarder.”
Pernyataan Sanders ini muncul setelah Trump dalam wawancara dengan Fox News mengungkapkan rencana kontroversialnya untuk mengambil alih Gaza dan memindahkan warga Palestina ke wilayah lain di Timur Tengah seperti Mesir dan Yordania.
Rencana Trump yang Memicu Kontroversi
Dalam wawancara yang disiarkan Senin, Trump mengklaim akan menciptakan komunitas baru yang aman bagi warga Palestina di luar Gaza. Sementara itu, wilayah Gaza akan dikembangkan menjadi “proyek real estate masa depan.”
“Kami akan memiliki wilayah ini. Anggap saja sebagai sebidang tanah yang indah untuk masa depan,” ujar Trump. Ketika ditanya apakah warga Palestina akan memiliki hak untuk kembali ke Gaza, Trump dengan tegas menjawab, “Tidak. Mereka tidak akan kembali karena akan mendapatkan perumahan yang jauh lebih baik.”
Rencana Trump ini langsung menuai kecaman luas dari komunitas internasional, termasuk pemerintah Mesir dan Yordania, yang menolak menerima gelombang pengungsi Palestina di wilayah mereka.
Dampak Perang Gaza yang Menghancurkan
Perang Israel yang berlangsung selama 15 bulan telah meninggalkan kehancuran besar di Gaza. Setengah dari infrastruktur perumahan rusak atau hancur total. Hampir dua juta warga Palestina terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Wilayah Gaza kini menghadapi krisis sanitasi, kekurangan pasokan medis, makanan, dan air bersih.
Hingga saat ini, lebih dari 48.200 warga Palestina telah tewas, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Meski gencatan senjata telah berlaku, kondisi Gaza masih jauh dari stabil.
Penolakan Bernie Sanders dan Ancaman Krisis Baru
Bernie Sanders bukan satu-satunya yang mengecam rencana Trump. Pakar geopolitik menilai gagasan Trump hanya akan memicu ketegangan baru dan memperburuk situasi di Timur Tengah. Sebagai senator keturunan Yahudi yang dikenal vokal dalam isu Palestina-Israel, Sanders menegaskan bahwa komunitas internasional harus mendukung pembangunan Gaza untuk rakyat Palestina, bukan malah mengambil tanah mereka demi kepentingan bisnis dan pariwisata.