BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Menjelang Bulan Ramadan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mulai menjalankan berbagai strategi guna menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas).
Pelaksana Tugas (Plt) Disdagin Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, menegaskan pihaknya akan melakukan pengecekan ke sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung untuk memastikan ketersediaan barang dan menjaga stabilitas harga.
“Kami akan memantau pasar tradisional. Ini terkait ketersediaan bahan pokok dan juga harga-harganya,” ujar Ronny pada Senin (11/2).
Langkah ini dilakukan untuk mencegah kenaikan harga yang tidak terkendali menjelang Ramadan. Pasar tradisional sering kali menjadi barometer harga bahan pokok sehingga pemantauan di lokasi tersebut dianggap penting.
Bazar Murah di 30 Kecamatan, Dua Tahap Pelaksanaan
Selain memantau pasar tradisional, Disdagin Kota Bandung akan menyelenggarakan Bazar Murah di 30 kecamatan. Kegiatan ini dijadwalkan mulai 17 Februari 2025 sebagai upaya memberikan akses bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Bazar Murah akan digelar dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung pada minggu ketiga Februari di 15 kecamatan, sementara tahap kedua direncanakan pada bulan Maret selama Ramadan di 15 kecamatan sisanya.
“Jadi ada dua tahap, pertama di bulan Februari ini, lalu nanti di bulan Maret saat Ramadan,” ungkap Ronny.
Barang kebutuhan pokok yang akan dijual di bazar tersebut antara lain gas LPG 3 kg, beras, minyak goreng, dan berbagai bahan pokok lainnya. Disdagin akan menggandeng mitra seperti Pertamina, retail besar seperti Yogya dan Alfamart, serta para pelaku UMKM untuk berpartisipasi dalam Bazar Murah.
“Jumlah pembelian di bazar ini tidak dibatasi, beda dengan program subsidi,” tambah Ronny.
Dengan adanya upaya pengecekan pasar dan Bazar Murah ini, Disdagin berharap masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau menjelang Ramadan dan Idul Fitri.