BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Musim hujan di Indonesia diperkirakan masih akan berlangsung hingga Maret 2025, sehingga sejumlah provinsi diharapkan bersiap menghadapi potensi hujan lebih lama.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), curah hujan di Indonesia menunjukkan fluktuasi signifikan setiap tahun, terutama di beberapa wilayah dengan iklim tropis basah.
Curah Hujan Tinggi di Wilayah Timur Indonesia
Beberapa provinsi di wilayah timur Indonesia diketahui memiliki curah hujan yang lebih tinggi, terutama di Papua Barat yang mengalami hujan lebat sepanjang tahun.
Maluku juga tercatat memiliki curah hujan tinggi dengan variasi yang cukup besar di beberapa periode, dipengaruhi oleh angin muson dan pola angin di sekitar Laut Banda.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pola curah hujan di Indonesia semakin tidak teratur.
Musim hujan cenderung semakin pendek namun lebih intens, sementara musim kemarau semakin panjang.
Berdasarkan data observasi BMKG dari 1981-2023, terdapat tren peningkatan jumlah hari hujan secara nasional, baik dengan intensitas rendah maupun tinggi.
Selama periode 30 tahun, laju perubahan hari hujan menunjukkan peningkatan tertinggi sebesar 129 hari dan penurunan terendah sebesar 49 hari.
Selain itu, terjadi peningkatan fraksi curah hujan, terutama pada hujan dengan intensitas tinggi, yang menunjukkan curah hujan terkonsentrasi pada beberapa hari dengan intensitas sangat tinggi.
Berdasarkan catatan BPS tahun 2023, Sumatera Barat menjadi provinsi dengan jumlah hari hujan terbanyak dalam setahun,. Sementara Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat hari hujan paling sedikit.
Namun, jumlah hari hujan ini dapat berubah setiap tahun seiring dengan perubahan iklim.
Data observasi BMKG (1981-2023) menunjukkan laju perubahan curah hujan tahunan secara nasional. Dengan peningkatan tertinggi sebesar 2.784 mm dan penurunan terendah sebesar 750 mm dalam kurun waktu 30 tahun.
Selama periode yang sama, curah hujan maksimum harian secara nasional mengalami peningkatan sebesar 158 mm dan penurunan sebesar 53 mm.
Dengan perubahan pola cuaca yang semakin tidak terduga, masyarakat dan pemerintah daerah diharapkan lebih waspada. Terhadap potensi banjir, tanah longsor, dan dampak cuaca ekstrem lainnya selama musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga Maret 2025. (han)