BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menghadiri acara serah terima jabatan Gubernur Jawa Barat yang dilanjutkan dengan Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat di Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Usai menghadiri kegiatan tersebut, Farhan mengucapkan rasa syukurnya karena Jawa Barat telah resmi memiliki gubernur baru.
“Alhamdulillah, hari ini kita sudah resmi memiliki gubernur baru di bawah kepemimpinan Pak Dedi Mulyadi,” ujar Farhan usai menghadiri acara di Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Jumat Siang.
Farhan sebut Bandung Ibu Kos Provinsi Jawa Barat
Dalam pidato Gubernur Jawa Barat baru, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan komitmen siap mendukung kepemimpinan Dedi Mulyadi.
“Insyaallah, kami sebagai ‘ibu kos’ bagi pemerintahan provinsi tentu saja harus menjaga dan akan menjadi bagian yang tidak terlepaskan untuk memastikan bahwa Kota Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat akan selalu kondusif sebagai titik tolak untuk pembangunan dan kemajuan Jawa Barat,” ucap Farhan.
Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi menyampaikan pidatonya di hadapan anggota DPRD dan kepala daerah se-Jawa Barat. Ia memperkenalkan konsep “Manusia Pancawaluya,” yakni manusia yang cageur (sehat), bageur (baik hati), beneur (jujur), pinteur (cerdas), dan singeur (cekatan).
Menegaskan, pembangunan Jawa Barat harus berlandaskan pada kesejahteraan dan kesehatan masyarakat dengan menjaga alam serta memperkuat karakter individu. Tahun 2025 dan 2026 akan menjadi tahun investasi modal bagi Jawa Barat.
Beberapa program prioritas yang akan dicanangkan yaitu Penyelesaian infrastruktur jalan provinsi, Penyediaan 3.333 ruang kelas baru, Penyelesaian status kepemilikan tanah untuk sekolah, Pembangunan puskesmas dan jaringan listrik, Perbaikan rumah bagi masyarakat miskin, Pembangunan dan optimalisasi sistem irigasi, Penyelesaian permasalahan pengelolaan sampah dengan solusi konkret, termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dalam 2-3 tahun ke depan.
Pihaknya menargetkan agar seluruh proses ini dapat terselesaikan dalam waktu yang ditentukan untuk memastikan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Termasuk aspek ekonomi dan fiskal, Dedi menekankan pentingnya efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan anggaran.
Investasi bukan alat tim sukses
Selain itu, investasi tidak boleh hanya menjadi alat bagi tim sukses, melainkan harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, untuk itu, ia berencana melakukan audit investigatif untuk memastikan anggaran digunakan secara tepat sasaran.
Dedi juga mengusulkan penguatan peran Bank Jabar dalam mendukung investasi berbasis masyarakat. Sekaligus merencanakan pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pembangunan sekolah guna memastikan akses pendidikan bagi anak-anak Jawa Barat.
Dedi menambahkan dirinya bertekad untuk menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi yang bermartabat dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan anggaran yang baik.
Dengan membuka ruang bagi kritik dan masukan konstruktif dari masyarakat demi mewujudkan Jawa Barat yang lebih baik.
“Lembur diurus, kota ditata, Jabar istimewa,” pungkasnya.