WWW.PASJABAR.COM — Davide Tardozzi menanggapi isu yang berkembang terkait tekanan ban depan Marc Marquez yang dianggap terlalu rendah saat Grand Prix MotoGP Thailand.
Beberapa pihak menduga bahwa tim Ducati melakukan kesalahan dalam perhitungan tekanan ban, yang menyebabkan penurunan performa Marquez dari posisi terdepan ke posisi kedua.
Analis MotoGP TNT Sports, Michael Laverty, mengemukakan kemungkinan bahwa tim Marquez memperkirakan suhu lintasan akan menurun menjelang balapan dan menyesuaikan tekanan ban berdasarkan asumsi tersebut.
Namun, keputusan itu justru membuat tekanan ban diatur terlalu rendah, yang berdampak pada performa balapnya.
Tanggapan Davide Tardozzi
Tardozzi membantah anggapan tersebut dan menegaskan bahwa asumsi tanpa data konkret tidak bisa dijadikan acuan.
Ia menyatakan bahwa tim masih harus menganalisis data dari motor Marquez sebelum menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi.
“Sejujurnya, kami harus mengunduh data dan melihat apa yang terjadi,” ujar Tardozzi kepada TNT Sports.
“Kami memang memperkirakan Marc akan berada di depan, tetapi kami belum tahu angka pastinya.”
Ia juga menegaskan bahwa para teknisi Ducati selalu melakukan perhitungan suhu dengan cermat.
Oleh karena itu, menurutnya, lebih baik menunggu data daripada membuat asumsi yang tidak berdasar.
Performa dan Kecerdikan Marquez di Balapan
Tardozzi mengakui bahwa turunnya kecepatan Marquez secara tiba-tiba, terutama saat tertinggal dari Alex Marquez, membuatnya sempat khawatir.
“Dia melambat dengan cara yang aneh,” katanya, “tapi saat saya melihatnya berada di belakang Alex dengan cara yang normal di tikungan kelima, saya mulai mengerti apa yang terjadi.”
Ia menilai bahwa keputusan Marquez untuk tetap berada di belakang Alex tanpa memaksakan diri menunjukkan kecerdasannya dalam menghadapi situasi di lintasan.
“Pada akhirnya, dia orang yang pintar,” ujar Tardozzi.
“Marc menunjukkan bahwa dia sebenarnya bisa menjauh sejak awal. Itu menunjukkan keunggulannya sebagai pebalap.”