BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Surat bukan sekadar medium komunikasi, tetapi juga cerminan perasaan dan pemikiran seseorang.
Lebih dari itu, surat bisa menjadi jendela untuk memahami perjalanan hidup dan latar belakang sosial suatu masyarakat.
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Pelagia menghadirkan acara istimewa bertajuk Pembacaan Surat Perempuan, yang akan berlangsung pada Sabtu, 8 Maret 2025, pukul 16.00-18.00 WIB, di Toko Buku Pelagia.
Acara ini akan menghadirkan Ayu Oktariani, Foggy FF, Galuh Pangestri, Maradilla Dwi Ayundari, dan Nada Nadhifah sebagai pembaca surat.
Mereka akan menghidupkan kembali tulisan-tulisan perempuan yang sarat emosi, harapan, dan perjuangan.
Dalam sejarah, banyak perempuan menuangkan gagasan, kegelisahan, serta harapan mereka melalui surat.
Dari surat pribadi hingga karya sastra, tulisan-tulisan ini menggambarkan perjalanan hidup perempuan di berbagai zaman.
Dengan membacakannya secara lantang, acara ini ingin mengajak para pendengar untuk lebih memahami pengalaman perempuan dari perspektif yang lebih intim dan mendalam.
Surat-surat yang dibacakan dalam acara ini akan mengeksplorasi berbagai tema, mulai dari cinta, perjuangan, kehilangan, hingga keteguhan hati dalam menghadapi tantangan hidup.
Merayakan Hari Perempuan Internasional dengan Suara yang Menginspirasi
Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk
mengakui pencapaian perempuan dalam berbagai bidang serta menyuarakan kesetaraan gender.
Dengan menghadirkan pembacaan surat, Pelagia ingin memberikan ruang bagi suara perempuan yang sering
kali terabaikan, sekaligus mengajak masyarakat untuk merenungkan kisah-kisah mereka.
Bagi yang ingin merasakan pengalaman mendalam ini, jangan lewatkan kesempatan untuk hadir di Toko Buku
Pelagia dan menjadi bagian dari perayaan Hari Perempuan Internasional yang penuh makna.
Awal Hari Perempuan Internasional
Hari Perempuan Internasional (bahasa Inggris: International Women’s Day) dirayakan pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya.
Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan pada tanggal 28 Februari 1909 di New York dan diselenggarakan oleh Partai Sosialis Amerika.
Demonstrasi yang dilakukan oleh para perempuan di Petrograd yang dilakukan pada tanggal 8 Maret 1917 memicu terjadinya Revolusi Rusia.
Hari Perempuan Internasional secara resmi dijadikan sebagai hari libur nasional di Soviet Rusia pada tahun 1917, dan dirayakan secara luas di negara sosialis maupun komunis.
Pada tahun 1977, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai perayaan tahunan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memperjuangkan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia. (tiwi)