BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) terus berupaya meningkatkan efektivitas pengendalian banjir, salah satunya dengan membangun kolam retensi.
Saat ini, Kota Bandung telah memiliki 14 kolam retensi. Yang berfungsi menampung serta mengendalikan aliran air hujan guna mencegah genangan.
Upaya tersebut telah menunjukkan hasil positif. Dari 68 titik genangan yang sebelumnya tersebar di Kota Bandung, kini hanya tersisa enam titik. Yang masih memerlukan penanganan lebih lanjut.
Volume genangan yang belum tertangani pun berkurang drastis. Menyisakan sekitar 17.000 meter kubik air yang masih membutuhkan solusi penyimpanan.
Sebagai langkah lanjutan, pada tahun 2025, Pemkot Bandung menargetkan pembangunan tiga kolam retensi baru di tiga lokasi, yaitu:
- Kawasan Dinas Sosial (Rancasari)
- Jajaway (Antapani)
- Ciporeat (Ujungberung)
Kepala DSDABM Kota Bandung, Didi Ruswandi, menjelaskan bahwa lokasi-lokasi tersebut dipilih berdasarkan kajian terhadap titik-titik genangan yang masih ada.
“Kami terus berupaya mengoptimalkan sistem pengendalian banjir di Kota Bandung. Tahun 2025, kami akan membangun kolam retensi di tiga lokasi, yakni Dinas Sosial Rancasari, Jajaway Antapani, dan Ciporeat Ujungberung. Dengan tambahan ini, kami harap kapasitas penyimpanan air semakin meningkat dan genangan yang tersisa dapat tertangani lebih baik,” ujarnya, dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.
Kolam Retensi sebagai Infrastruktur Multifungsi
Kolam retensi berfungsi menampung air sementara sebelum dialirkan secara bertahap ke sungai atau sistem drainase kota. Selain mengurangi risiko genangan, kolam ini juga dapat:
- Menyediakan cadangan air saat musim kemarau
- Mendukung ekosistem sekitar
- Menjadi ruang hijau yang bermanfaat bagi masyarakat
Selain membangun kolam retensi, Pemkot Bandung juga menerapkan berbagai strategi pengendalian banjir lainnya. Seperti penghijauan, pembangunan kolam long storage, serta perbaikan sistem drainase kota.
Dengan tambahan tiga kolam retensi baru ini, diharapkan kapasitas penyimpanan air semakin meningkat. Sehingga titik-titik genangan yang tersisa dapat ditangani lebih optimal.
Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mendukung program ini. Dengan cara menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air. Serta turut serta dalam program penghijauan guna meningkatkan daya resap air di kawasan perkotaan. (han)