CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Selasa, 20 Mei 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Pola Makan Buruk Saat Puasa Picu Masalah Pencernaan, Ini Tipsnya

Hanna Hanifah
24 Maret 2025
pola makan puasa

ilustrasi. (foto: istockphoto)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Gangguan pencernaan seperti dispepsia, yang menyebabkan ketidaknyamanan pada perut, sering terjadi saat awal menjalankan ibadah puasa, terutama jika pola makan tidak diatur dengan baik.

Menurut dr. Nur Aini Hanifiah, Sp.PD, dalam sebuah webinar yang diikuti dari Jakarta pada Senin (24/3/2025), dilansir dari Antara, masalah pencernaan meningkat secara signifikan selama 10 hari pertama Ramadhan.

“Masalah puasa Ramadhan itu terutama pada saat 10 hari pertama, itu meningkat drastis di masalah pencernaan. Gejala-gejalanya, dan yang paling sering itu memang gejala dispepsia,” ujar dokter lulusan Universitas Indonesia itu.

Gejala yang umum ditemukan di klinik selama periode ini adalah kembung, mual, dan nyeri ulu hati.

Ia menjelaskan bahwa gangguan terutama saat bulan puasa ini sering kali disebabkan oleh kebiasaan pola makan yang kurang baik. Seperti langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah besar saat berbuka setelah menahan lapar sepanjang hari.

Baca juga:   Piala Dunia Batal, Beckham Ingin Main di Luar Negeri

“Padahal sebenarnya kan pencernaan selama sekitar 12 sampai 14 jam kita berpuasa itu sedang beristirahat. Pada saat berbuka sebenarnya tidak disarankan untuk langsung makan banyak atau makan yang berlebihan,” jelasnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, tubuh akan mulai beradaptasi. Dan gejala pencernaan cenderung berkurang setelah 10 hari kedua puasa.

“Karena sudah terbiasa berpuasa setelah 10 hari kedua, jadinya tubuh dan masyarakat sudah bisa menahan hawa nafsu, tidak bergejolak lagi untuk makan banyak, sehingga gejalanya mulai berkurang,” tambahnya.

Untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan selama bulan Ramadhan dan libur Lebaran, pola makan sehat sangat penting.

Dr. Nur Aini menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan berlemak. Serta makanan dan minuman tinggi gula, karena dapat memicu masalah pencernaan.

Baca juga:   Sebuah Renungan Menjelang 80 Tahun Kemerdekaan RI

“Sebenarnya dianjurkan bagi orang sehat pun, yang tidak punya kolesterol tinggi. Seperti minyak itu sebenarnya sehari tuh hanya boleh dua sendok makan,” katanya.

Ia juga mengingatkan agar makanan gorengan, makanan berminyak, dan makanan tinggi lemak dikurangi. Selain itu, asupan gula tambahan juga harus dibatasi.

“Karena gula itu juga dibatasi, per harinya cuma boleh sekitar dua sendok makan juga,” ujarnya.

Pentingnya Kendali Porsi Makanan

Selain menjaga pola makan, ia menekankan pentingnya mengendalikan porsi makanan. Selama acara buka bersama atau perayaan Lebaran.

“Kita harus tahu kapasitas diri kita sendiri. Paling penting makan tuh tetap harus sesuai jam makannya, pagi, siang, malam. Dan sesuai dengan porsi yang sudah ditentukan. Itu tergantung berat badan masing-masing,” jelasnya.

Selama berpuasa dan Lebaran, menjaga hidrasi tubuh juga sangat penting.

Baca juga:   Mega Atlet Taekwondo Unpas Dikirim ke FISU World University Games

“Terutama pada saat puasa, hidrasi atau minum air putih itu harus terjaga. Disarankan, misalnya dua gelas saat buka puasa, empat gelas saat malam, dan dua gelas saat sahur,” katanya.

Selain menerapkan pola makan sehat, ia juga merekomendasikan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari. Agar tubuh tetap bugar selama bulan Ramadhan dan setelahnya.

Kurang tidur juga dapat berdampak buruk bagi Kesehatan. Sehingga ia menyarankan untuk tidak begadang dan menjaga waktu tidur. Antara tujuh hingga delapan jam per malam.

“Jadi ini bisa meningkatkan lemak, meningkatkan glukosa. Itulah mengapa hal-hal tersebut bila terganggu faktor-faktor risiko ini. Yang menyebabkan pada saat puasa selama ini dan saat Lebaran. Itu banyak terjadi peningkatan penyakit metabolik dan penyakit saluran cerna,” tutupnya. (han)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: dispepsiagangguan pencernaanpola makan puasa


Related Posts

pola makan puasa
HEADLINE

Pentingnya Pola Makan Bertahap Saat Sahur dan Berbuka Puasa

6 Maret 2025

Recommended

Unpas dan Pemkab Cianjur Sinergi Bangun Sumber Daya Aparatur Berkompetensi

Unpas dan Pemkab Cianjur Sinergi Bangun Sumber Daya Aparatur Berkompetensi

3 tahun yang lalu

Umuh Muchtar Tanggalkan Jabatan Manajer Persib

5 tahun yang lalu
Unikom Akui Biaya Wisuda Online Rp3,7 Juta Dan Akan Dikembalikan Sisanya

Unikom Akui Biaya Wisuda Online Rp3,7 Juta Dan Akan Dikembalikan Sisanya

5 tahun yang lalu

Gunung Tangkuban Perahu Dibuka Kembali pada 1 Agustus 2019

6 tahun yang lalu

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Bagnaia Tantang Marquez di MotoGP Thailand 2025
HEADLINE

Pernat: Bagnaia Masih Aman di Ducati

19 Mei 2025

www.pasjabar.com -- Kehadiran Marc Marquez di tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2025 memang jadi sorotan besar. Namun...

Arsenal Siap Beri Guard of Honour untuk Liverpool

Arsenal Runner-Up Lagi, Arteta: Mimpi Belum Padam!

19 Mei 2025
AC Milan Gagal Tampil di Eropa, Musim Suram Terulang

AC Milan Gagal Tampil di Eropa, Musim Suram Terulang

19 Mei 2025
Duel Scudetto: Napoli dan Inter Berebut Gelar Hingga Akhir

Duel Scudetto: Napoli dan Inter Berebut Gelar Hingga Akhir

19 Mei 2025
Wamenparekraf Apresiasi Program Bandung Punya Cerita

Wamenparekraf Apresiasi Program Bandung Punya Cerita

19 Mei 2025

Highlights

Duel Scudetto: Napoli dan Inter Berebut Gelar Hingga Akhir

Wamenparekraf Apresiasi Program Bandung Punya Cerita

Guru Besar FK Unpad Kritik Menkes Lewat Maklumat Padjadjaran

Inter Gagal Menang, Juara Serie A Bisa Ditentukan Lewat Playoff

DPKP Bandung Pangkas Pohon Antisipasi Musim Hujan

Gol Telat Villarreal Akhiri Rekor Tak Terkalahkan Barcelona

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.