BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pemerintah Kabupaten Bandung terus mengakselerasi pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KMP) sebagai upaya memperkuat ekonomi kerakyatan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung, Dindin Syahidin, menargetkan seluruh koperasi desa dan kelurahan rampung 100 persen pada akhir Juli 2025.
“Seluruh koperasi ditargetkan telah terbentuk paling lambat akhir Juli 2025. Proses pembentukannya akan didukung penuh melalui APBD Kabupaten Bandung. Sesuai komitmen Pak Bupati,” ujar Dindin saat Sosialisasi Pembentukan KMP di Hotel Sutan Raja, Rabu (16/4/2025).
Sosialisasi ini dihadiri 100 peserta, termasuk camat, anggota APDESI, dinas terkait, penggiat koperasi, dan komunitas UMKM.
Kegiatan ini merupakan langkah konkret Pemkab Bandung dalam menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Sekaligus mendukung astacita nasional melalui kemandirian pangan dan ekonomi berbasis desa.
“Koperasi ini diharapkan menjadi lembaga ekonomi kolektif yang mampu memberdayakan potensi masyarakat. Memperpendek rantai distribusi, dan menekan angka kemiskinan,” tambah Dindin.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Bandung, Kawaludin, yang mewakili Bupati Bandung, menyampaikan. Bahwa koperasi juga diandalkan dalam menyalurkan program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Koperasi harus mampu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau dan menjadi tempat peminjaman modal usaha yang aman. Sehingga masyarakat tidak lagi bergantung pada bank emok. Selain itu, koperasi juga akan menjadi mitra utama program MBG,” tegasnya.
Kabupaten Bandung mendapat alokasi 361 dapur umum untuk mendukung program MBG. Dengan proyeksi perputaran dana mencapai Rp4,58 triliun per tahun—setara 70 persen dari APBD Kabupaten Bandung.
Direktur Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional (BGN), Gunalan, menambahkan bahwa koperasi memegang peranan strategis. Dalam menekan angka stunting.
“Koperasi adalah mitra strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan yang merata dan berkelanjutan. Mereka akan menjadi pemasok utama bahan berkualitas untuk program MBG,” katanya.
Pembentukan koperasi desa/kelurahan ini menjadi fondasi transformasi ekonomi yang lebih mandiri, kompetitif, dan inklusif. Menuju masyarakat Kabupaten Bandung yang Lebih Bedas. (*)










