www.pasjabar.com — Tak banyak yang tahu bahwa beberapa jenis dinosaurus pernah tinggal di wilayah kutub jutaan tahun lalu.
Dengan bulu halus di punggung dan jejak kaki di atas salju, mereka membuktikan mampu bertahan hidup dalam kondisi ekstrem yang ditandai musim dingin panjang dan gelap.
Fosil dan penelitian terkini membuka kisah mengejutkan tentang kehidupan mereka di tempat yang tampaknya mustahil untuk dihuni.
Pernah Bersarang di Lingkar Kutub
Penelitian menunjukkan bahwa dinosaurus berduri, berparuh, hingga predator kecil berbulu seperti Troodon dan Leaellynasaura pernah bersarang dan hidup di kawasan kutub.
Temuan fosil rahang anak dinosaurus yang sangat muda dari Alaska menunjukkan bahwa spesies ini tidak bermigrasi.
Mereka tinggal sepanjang tahun di wilayah yang mengalami kegelapan hingga berbulan-bulan.
Ahli paleontologi menemukan bahwa dinosaurus ini mengembangkan adaptasi unik.
Seperti menggali liang untuk bertahan di musim dingin dan memperlambat pertumbuhan tubuh selama masa-masa sulit.
Di Dinosaur Cove, Australia selatan—yang dulunya berada di dalam Lingkar Antartika—para peneliti juga menemukan bukti keberadaan dinosaurus kutub yang hidup 110 juta tahun lalu.
Adaptasi Unik untuk Iklim Ekstrem
Dinosaurus kutub memiliki ciri khas berbeda dibanding kerabatnya di iklim tropis. Misalnya, mata besar pada Troodon membantu mereka melihat dalam kegelapan, dan ukuran tubuh yang lebih kecil pada Nanuqsaurus—kerabat tyrannosaurus di Alaska—memungkinkan mereka bertahan hidup dengan lebih sedikit makanan.
Tak semua dinosaurus mampu beradaptasi. Sauropoda berleher panjang tidak ditemukan di wilayah kutub, diduga karena ketidakmampuannya menghadapi kondisi keras.
Sebaliknya, jenis theropoda, ornithopoda, hingga ankylosaur mendominasi area kutub karena lebih fleksibel secara fisiologis.
Bukti Fosil Ungkap Keajaiban Ekosistem Dinosaurus Kutub
Formasi bebatuan di Alaska dan Australia menyimpan rahasia kehidupan purba. Beberapa situs seperti Prince Creek Formation di Alaska menyimpan fosil Pachyrhinosaurus, Edmontosaurus, dan Nanuqsaurus, yang semuanya menunjukkan bahwa ekosistem kutub kala itu sangat beragam.
Meskipun musim dingin di zaman Kapur tidak sedingin sekarang, wilayah ini tetap mengalami salju dan gelap berkepanjangan.
Bukti fosil dan struktur tulang memperlihatkan bahwa dinosaurus kutub tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang, berevolusi, dan bahkan membesarkan anak-anak mereka di tengah kerasnya alam.









