BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Tanpa champhinsip series, Persib Bandung bisa apa? Pertanyaan itu kerap dilontarkan sebagian suporter tim rival sejak Persib menjuarai Liga 1 2023/2024.
Hal itu seolah jadi gambaran sekaligus penegas jika Persib memang kesulitan meraih gelar juara liga jika menggunakan format kompetisi penuh. Sebaliknya, jika menggunakan fase knock out atau sistem gugur, Persib bisa berbicara lebih banyak.
Itu terlihat dari catatan gelar juara Persib yang memang akrab dengan sistem gugur. Pada Liga Indonesia 1994/1995, Persib jadi juara usai di final mengalahkan Petrokimia Putra dengan skor 1-0 lewat gol Sutiono Lamso.
Setelah itu, Persib menunggu nyaris 20 tahun untuk bisa juara lagi. Itu terjadi di ISL 2014. Lagi-lagi gelar juara diraih dengan format kompetisi menggunakan sistem gugur. Persib menang di final atas Persipura Jayapura lewat adu penalti.
Gelar ketiga diraih pada Liga 1 2023/2024. Saat itu, Persib meraih gelar juara setelah berhasil melenggang ke babak championship series.
Hingga akhirnya di partai final, Persib bermain melawan Madura United dalam dua kali pertemuan. Di Bandung, Persib menang 3-0. Di leg kedua di Bangkalan, Persib menang 3-1. Persib pun menang agregat 6-1 dan jadi juara.
Setelah gelar juara itu, Persib kerap dicibir di media sosial karena dianggap hanya bisa juara lewat jalur kompetisi berformat sistem gugur. Namun Liga 1 2024/2025 jadi momentum pembuktian.
Performa yang Naik-Turun
Persib yang sempat mengalami naik-turun performa di awal-awal kompetisi, perlahan menemukan kembali permainan terbaik. Bahkan, Persib bisa mengunci gelar juara pada pekan ke-31.
Ini terjadi setelah Persebaya Surabaya hanya menuai skor 3-3 saat dijamu Persik Kediri pada Senin (5/5/2025). Hasil ini membuat raihan poin Persib otomatis tak akan terkejar lagi di sisa laga.
Persib mengoleksi 64 poin. Meski masih ada tiga laga sisa, apapun hasilnya, ‘Maung Bandung’ akan tetap jadi juara.
Gelar juara ini bahkan terasa istimewa. Persib menjadi juara sebelum kompetisi usai. Jarak poin dengan pesaing terdekatnya pun sangat jauh. Persib memiliki 64 poin, sedangkan Dewa United di posisi kedua dan Persebaya Surabaya di posisi ketiga hanya punya 54 poin.
Jauhnya jarak poin ini jadi jawaban tersendiri bagi yang kerap nyinyir dengan raihan gelar juara Persib. Persib bisa apa tanpa championship series? Persib bisa apa tanpa fase gugur? Jawabannya, bisa juara!
Namun, perjalanan Persib di Liga 1 2024/2025 belum tuntas. Tiga laga tersisa harus dimenangkan. Bahkan, tiga laga sisa ini bisa jadi pelengkap gelar juara.
Persib harus melawan Barito Putera di kandang pada 9 Mei 2025. Setelah itu, Persib harus bertandang ke kandang Persita Tangerang dan terakhir menjamu Persis Solo di Stadion GBLA. (ars)












