BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Perhelatan Icon Model Indonesia 2025 yang digelar pada 5–9 April di Denpasar, Bali, menjadi ajang bergengsi yang memunculkan talenta-talenta muda dari seluruh penjuru tanah air, termasuk dari kalangan mahasiswa Universitas Pasundan (Unpas).
Salah satu sorotan utama datang dari Andreas Raymon Setianto, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpas, yang berhasil meraih posisi runner-up.
Mahasiswa Unpas semester 6 asal Bandung ini sukses mencuri perhatian dewan juri dan penonton. Berkat performa menawan, kepribadian kuat, serta visinya sebagai model muda masa depan.
“Meskipun belum menjadi juara utama, saya sangat bersyukur atas semua proses yang telah saya lewati. Ajang ini bukan sekadar kompetisi, tapi tempat untuk belajar, tumbuh, dan membangun koneksi,” ujarnya.
Andreas mengaku, pencapaian tersebut merupakan buah dari perjalanan panjang dan penuh perjuangan.
Dorongan untuk keluar dari zona nyaman membawanya pada pengalaman baru di dunia modelling. Mulai dari pelatihan, pemotretan, hingga membangun jejaring di industri kreatif.
“Tidak mudah, saya sempat ragu dan mengalami jatuh bangun. Tapi setiap proses justru memperkuat tekad saya untuk berkembang,” tuturnya.
Performa
Ajang Icon Model Indonesia sendiri tidak hanya menilai peserta dari sisi profesionalitas. Tetapi juga menghargai keberagaman, kontribusi sosial, dan kemampuan menginspirasi melalui kecantikan yang inklusif.
Integritas dan visi masa depan menjadi aspek penting dalam menentukan siapa yang layak menjadi ikon generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.
Menghadapi ketatnya kompetisi, Andreas dituntut untuk menjaga konsistensi performa dan cepat beradaptasi.
“Setiap peserta luar biasa. Saya harus terus belajar dan mengelola rasa gugup di depan juri juga bukan hal mudah,” ungkapnya.
Sosok Glen Victor menjadi sumber inspirasinya. Menurut Andreas, model tersebut membuktikan. Bahwa keberhasilan di industri ini bukan semata soal penampilan, tetapi juga dedikasi dan karakter.
“Dia memberi dampak positif bagi saya, dan itu juga yang ingin saya lakukan,” katanya.
Motivasi terbesarnya adalah menjadi versi terbaik dari diri sendiri dan memberi inspirasi bagi orang lain.
“Modeling itu tentang ekspresi, disiplin, dan keberanian menunjukkan jati diri. Dukungan dari keluarga dan teman-teman menjadi bahan bakar yang terus menyemangati saya,” ujarnya.
Usai mengikuti ajang ini, Andreas berencana memperluas kariernya di bidang modeling dan akting. Termasuk mengikuti casting film, tampil di runway desainer ternama.
Dan menjadi figur yang membangkitkan semangat generasi muda. Untuk percaya diri serta menghargai keberagaman.
Perubahan besar yang ia rasakan setelah meraih runner-up adalah peningkatan kepercayaan diri.
“Saya lebih menghargai diri sendiri dan kini lebih siap menghadapi dunia profesional. Saya juga makin terbuka terhadap keberagaman, yang sangat penting di industri ini,” ujar mahasiswa kelahiran Bandung, 21 Juli 2004 ini.
Bagi generasi muda yang ingin terjun ke dunia modeling, Andreas berpesan untuk tidak takut memulai dan tetap menjadi diri sendiri.
“Bangun kepercayaan diri, jaga sikap, dan terus kembangkan diri. Kerja keras dan ketulusan pasti akan menemukan jalannya,” pungkasnya. (han)












