JAWA BARAT, WWW.PASJABAR.COM – Gunung Tangkuban Parahu menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas vulkanik.
Data dari Badan Geologi mencatat, hingga Selasa (3/6/2025) pukul 00.00 WIB, telah terjadi sebanyak 270 kali gempa low frekuensi (LF). Atau gempa berfrekuensi rendah yang mengindikasikan pergerakan fluida di dalam tubuh gunung.
Gempa low frekuensi atau LF merupakan jenis gempa yang berkaitan erat dengan pergerakan fluida seperti gas atau uap air panas di bawah permukaan gunung.
Aktivitas ini dapat menjadi indikasi awal terjadinya erupsi freatik. Yakni letusan yang terjadi akibat kontak air dengan material panas tanpa disertai magma.
Menurut Badan Geologi, meskipun saat ini status Tangkuban Parahu masih berada pada Level I (Normal), masyarakat di sekitar kawasan. Termasuk pedagang dan wisatawan, diminta untuk tetap waspada.
Peringatan ini diberikan karena erupsi freatik umumnya terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya tanda yang jelas.
“Peningkatan jumlah gempa LF ini patut diwaspadai karena menunjukkan adanya aktivitas pergerakan fluida. Yang dapat memicu erupsi freatik secara tiba-tiba,” jelas Kristianto, Penyelidik Bumi Ahli Utama Badan Geologi.
Menurut Kristianto, Badan Geologi telah berkoordinasi dengan pihak pengelola kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu untuk meningkatkan kewaspadaan.
Ia juga menegaskan bahwa pengunjung tidak diperkenankan mendekati area kawah aktif. Serta diminta untuk selalu mengikuti informasi resmi dari PVMBG atau Badan Geologi.
“Warga dan wisatawan harus mematuhi protokol keselamatan yang berlaku. Dan tidak mengandalkan informasi yang belum jelas kebenarannya,” tambahnya.
Gunung Tangkuban Parahu merupakan salah satu destinasi wisata alam favorit di Jawa Barat.
Oleh karena itu, kesiapsiagaan dan kewaspadaan menjadi hal yang penting. Terutama dalam mengantisipasi kemungkinan perubahan aktivitas gunung yang dapat mengganggu keselamatan pengunjung dan warga sekitar.
Badan Geologi menyatakan akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu. Dan akan segera memperbarui status jika diperlukan.
Masyarakat diharapkan tetap mengikuti arahan pihak berwenang dan tidak melakukan aktivitas yang membahayakan diri di sekitar kawasan kawah. (uby)












