BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) kembali menambah jajaran doktor Ilmu Sosial setelah Muhammad Dachlan berhasil mempertahankan disertasinya dalam Sidang Promosi Doktor yang digelar pada Rabu (18/6/2025) di Aula Mandalasaba Dr. Djoenjoenan, Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatera No. 41, Kota Bandung.
Sidang promosi tersebut dipimpin oleh Prof. Dr. H. Bambang Heru P., M.S. yang juga bertindak sebagai promotor. Ia didampingi oleh promotor pendamping Prof. Dr. H. Thomas Bustomi, M.Si., dan co-promotor Prof. Dr. H. Soleh Suryadi,
M.Si. Adapun tim penguji terdiri dari Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si., Prof. Dr. H. Kamal Alamsyah, M.Si., dan Dr. Drs. H. Uyat Suyatna, M.Si.

Dalam disertasinya berjudul Strategi Peningkatan Kinerja Perwira di Komando Garnisun Tetap II Bandung, Dachlan menyoroti pentingnya peran strategis perwira dalam menjaga efektivitas satuan TNI.
Ia menemukan bahwa pengembangan personel di lingkungan Kogartap II/Bandung belum dilakukan secara maksimal dan cenderung bersifat formalitas belaka.
“Tujuan penelitian saya itu lebih cenderung kepada personel perwira Kogartap II/Bandung, di mana posisi perwira sangat menentukan dalam penugasan. Perwira itu sebagai bapak, sebagai komandan, sebagai ayah di satuan. Mereka harus menyelesaikan tugas dengan baik, tergantung bagaimana membawa anak buah di lapangan,” ujar Dachlan saat diwawancarai usai sidang.
Hasil Disertasi dan Sidang
Dachlan memaparkan, masih ditemukan perwira yang belum memiliki kualifikasi atau pendidikan setara. Serta adanya kompleksitas dalam proses administrasi dan kesenjangan latar belakang pendidikan.

Ia mengusulkan strategi peningkatan kinerja dengan mempertimbangkan enam dimensi. Yaitu kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian, dan komitmen kerja.
“Dengan penelitian ini, kita bisa lebih mendorong perwira-perwira yang bekerja secara efektif, efisien, dan profesional dalam melaksanakan tugas,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya integrasi organisasi di lingkungan TNI untuk mendukung pemerataan dan penataan sumber daya manusia secara nasional.

Penelitian ini diharapkan menjadi kontribusi langka namun penting dalam pengembangan profesionalisme TNI. Tidak hanya sebagai alat pertahanan negara, tetapi juga sebagai kekuatan untuk kemakmuran masyarakat.
Atas capaian ilmiahnya, Dachlan meraih IPK 3,62 dengan predikat sangat memuaskan, dan menjadi lulusan doktor ke-293 di lingkungan Pascasarjana Unpas.
“Kalau pesannya untuk Unpas, mudah-mudahan ada generasi berikutnya dari saya. Di sini kita dididik dan mencari ilmu, semoga bisa bermanfaat baik dalam lapangan penugasan maupun untuk masyarakat yang lebih luas,” tutupnya. (han)












