KAB BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN meluncurkan program kolaboratif bertajuk SEHATI, Sehat dan Atasi Stunting di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Selasa (17/6/2025).
Program ini mendukung penuh Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) sebagai langkah percepatan penurunan stunting secara nasional.
Program SEHATI menyasar langsung 200 keluarga berisiko stunting (KRS). Khususnya ibu hamil dan ibu balita, dengan memberikan bantuan makanan bergizi selama enam bulan.
Bantuan disalurkan langsung ke rumah masing-masing penerima sebagai bentuk intervensi gizi yang berkelanjutan.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd., menyatakan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting dalam mempercepat pembangunan sumber daya manusia.
“Upaya kolaboratif ini harus terus gencar dilakukan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. Program SEHATI ini menjadi harapan. Agar para ibu hamil dan baduta dari keluarga berisiko stunting mendapatkan asupan gizi yang cukup,” ujar Wihaji dalam sambutannya.
Data Keluarga yang Berisiko Stunting
Berdasarkan data Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2024, dari 42 juta lebih keluarga sasaran, sebanyak 8,6 juta keluarga atau 20,20 persen dikategorikan sebagai keluarga berisiko stunting.
Di Kabupaten Bandung sendiri terdapat 133.398 KRS, dengan Kecamatan Pangalengan menjadi daerah prioritas intervensi.
Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menegaskan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab sosial. Untuk ikut serta dalam penanganan stunting, khususnya di wilayah operasionalnya.
“Masalah stunting tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu pihak. Melalui SEHATI, kami ingin hadir langsung di tengah masyarakat, memberikan edukasi, layanan kesehatan, dan dukungan nutrisi,” kata Teddy.
Apresiasi dan Dukungan
Wakil Bupati Bandung, Ali Syakib, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap program SEHATI.
Ia menyebut bahwa pembangunan sumber daya manusia merupakan fondasi penting menuju kemajuan bangsa.
“Kalau stunting bisa kita atasi, maka akan lahir generasi unggul dan berkualitas. Program SEHATI ini adalah langkah strategis dan saya mendukung penuh,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat H. Erwan Setiawan menegaskan bahwa penurunan angka stunting di kabupaten/kota di Jabar harus lebih rendah dari rata-rata nasional.
Ia mengusulkan Kabupaten Sumedang sebagai model best practices penanganan stunting.
Rangkaian kegiatan berlangsung di Rumah Bosscha, Desa Sukamanah.
Dimulai dengan kunjungan ke Kampung Keluarga Berkualitas, Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), rumah-rumah KRS, dan edukasi pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Sebanyak 10 KRS menerima bantuan secara simbolis.
Program SEHATI menjadi contoh nyata kolaborasi multipihak dalam penanganan stunting. Melalui sinergi ini, diharapkan Indonesia mampu membangun generasi emas 2045 yang sehat, cerdas, dan berkualitas. (ctk)












