WWW.PASJABAR.COM – Menyambut peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia, Belantara Foundation menggandeng mitra sektor swasta dari Jepang untuk melakukan penanaman pohon secara simbolis di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Riau, Selasa (17/6/2025).
Aksi ini merupakan bagian dari program Forest Restoration Project: SDGs Together!, hasil kerja sama multipihak antara Belantara Foundation, Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Minas Tahura, dan Kelompok Tani Hutan setempat.
Jenis pohon yang ditanam mencakup ramin (Gonystylus bancanus) dan gaharu (Aquilaria malaccensis). Dua spesies langka yang membutuhkan pelestarian.
Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna, mengatakan bahwa restorasi ekosistem merupakan isu penting secara global.
Menurutnya, program ini mendukung target pemulihan 1,5 miliar hektare lahan terdegradasi secara global pada 2030. Sebagaimana dideklarasikan dalam UN Decade on Ecosystem Restoration.
“Restorasi hutan dapat memitigasi perubahan iklim, menjaga suplai air. Serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dolly juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara.
“Kami menggandeng mitra swasta Jepang agar gerakan ini memiliki daya jangkau lebih luas dan berkelanjutan. Sejalan dengan prinsip no one left behind dalam SDGs,” katanya.
Sementara itu, Representative Director APP Japan Ltd., Tan Ui Sian, menyebut pihaknya akan terus mendorong keterlibatan multi-stakeholders di Jepang. Ia menekankan dukungan terhadap SDGs ke-12, 13, 15, dan 17 sebagai bagian dari tujuan program ini.
Dari sisi pengelolaan kawasan, Kepala KPHP Minas Tahura Sri Wilda Hasibuan menyampaikan. Bahwa sebagian besar wilayah Tahura SSH seluas 6.000 hektare telah mengalami degradasi akibat perambahan dan aktivitas ilegal.
Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam pemulihan fungsinya.
“Program ini juga mendukung target kontribusi nasional (NDC) Indonesia dalam pengurangan emisi karbon di Provinsi Riau,” jelasnya.
Melalui program ini, Belantara Foundation tidak hanya mendorong pemulihan hutan terdegradasi. Tetapi juga membuka peluang peningkatan sosial-ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. (*)












