Bandung, www.pasjabar.com — Konflik panjang terkait pengelolaan Bandung Zoo kembali mencuat ke permukaan. Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT), yang mengaku sebagai pemilik sah kebun binatang tersebut, membantah keras telah berdamai dengan pihak Taman Safari Indonesia (TSI).
Bantahan ini muncul setelah beredarnya klaim yang menyebut kedua pihak telah mencapai kesepakatan damai usai pengambilalihan sepihak oleh TSI sejak 20 Maret 2025.
Klaim Damai Dibantah: YMT Tegaskan Masih Berjuang
YMT melalui pernyataan resminya menegaskan bahwa mereka tidak pernah menjalin kesepakatan damai dengan pihak TSI.
Mereka bahkan menilai tindakan TSI mengambil alih pengelolaan kebun binatang itu sebagai tindakan sepihak yang mencederai hukum dan etika pengelolaan lembaga konservasi.
“Tidak benar bahwa ada perdamaian antara kami dan pihak TSI. Kami masih memperjuangkan hak kami secara hukum,” tegas perwakilan YMT.
Bandung Zoo: Warisan yang Kini Terancam?
Kebun binatang Bandung atau Bandung Zoo merupakan salah satu ikon kota yang telah berdiri puluhan tahun dan menjadi bagian dari sejarah serta edukasi masyarakat.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini justru menjadi medan sengketa antar lembaga.
YMT yang selama ini mengelola dan mengembangkan Bandung Zoo menilai bahwa tindakan TSI tidak hanya mengancam legalitas pengelolaan, tetapi juga mengganggu proses konservasi dan operasional harian kebun binatang.
TSI Dianggap Ambil Alih Sepihak Sejak Maret 2025
Menurut YMT, TSI menduduki kawasan Bandung Zoo sejak 20 Maret 2025 tanpa dasar hukum yang jelas.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan internal YMT serta para pemerhati lingkungan yang khawatir akan masa depan satwa dan sistem konservasi di kebun binatang tersebut.
“Kami menduga ada upaya pengambilalihan paksa tanpa melalui mekanisme hukum yang adil. Ini akan kami bawa ke ranah hukum,” ujar sumber internal YMT yang enggan disebut namanya.
Harapan Penyelesaian Lewat Jalur Hukum
YMT menegaskan bahwa pihaknya akan terus menempuh jalur hukum demi mempertahankan hak pengelolaan atas Bandung Zoo.
Mereka berharap pemerintah daerah maupun kementerian terkait dapat bersikap netral dan adil dalam menyikapi konflik ini.
Publik kini menanti kelanjutan dari perseteruan antara YMT dan TSI, mengingat pentingnya peran kebun binatang ini dalam edukasi, konservasi satwa.












