WWW.PASJABAR.COM – Fenomena Buck Moon, atau bulan purnama bulan Juli, akan menyapa langit malam ini, Kamis, 10 Juli 2025, dan bisa disaksikan di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Bulan purnama ini diperkirakan muncul sekitar pukul 04.00 WIB pada Jumat, 11 Juli 2025, jika cuaca cerah dan langit bebas dari awan.
Menurut laporan dari Space.com, Buck Moon akan mencapai puncaknya pada pukul 20.36 GMT (atau 03.36 WIB, 11 Juli), meski kemunculannya baru akan terlihat saat terbit di atas cakrawala usai matahari terbenam di wilayah masing-masing.
Di Indonesia, fenomena ini bisa dinikmati jelang subuh, dengan tampilan Bulan yang tampak lebih besar. Dan bersinar keemasan di langit rendah akibat fenomena ilusi bulan.
Asal-Usul Nama Buck Moon
Nama Buck Moon berasal dari tradisi masyarakat adat Amerika Utara, yang menamai bulan purnama berdasarkan siklus alam dan aktivitas hewan.
Juli dipilih sebagai momen munculnya “Buck Moon” karena pada masa ini, rusa jantan (buck) mulai menumbuhkan tanduk baru yang sebelumnya rontok di musim lalu.
Fenomena ini juga dikenal sebagai Thunder Moon di beberapa komunitas. Merujuk pada banyaknya badai petir yang biasa terjadi pada bulan Juli di Amerika Serikat.
Buck Moon tahun ini terasa istimewa karena bertepatan dengan fenomena Major Lunar Standstill, yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun.
Akibat pengaruh gravitasi Matahari, orbit Bulan tertarik ke sudut paling ekstrem terhadap ekuator langit Bumi. Membuatnya tampak sangat rendah di langit malam—fenomena yang langka dan menakjubkan untuk diamati.
Makna Astrologi dan Spiritual
Bagi sebagian orang, Buck Moon bukan sekadar purnama biasa.
Secara astrologi, purnama Juli 2025 ini berada di bawah pengaruh Mars dan titik takdir (nodes of destiny). Yang dipercaya membawa dorongan kuat untuk perubahan besar dalam hidup—baik dalam hubungan, karier, hingga pemahaman terhadap diri sendiri.
Secara spiritual, Buck Moon dianggap sebagai simbol pertumbuhan, pembaruan, dan penyembuhan. Seperti rusa yang menumbuhkan tanduk baru, manusia pun diyakini tengah berada dalam proses transformasi menuju versi terbaik dari dirinya.
Waktu dan Lokasi Terbaik untuk Melihat Buck Moon
Di Amerika Serikat, fenomena ini akan terlihat sekitar pukul 20.33 waktu setempat (PDT di Los Angeles) hingga 20.54 (EDT di New York). Di Inggris, Bulan akan muncul pada pukul 21.46 BST, sementara di India sekitar pukul 19.42 waktu lokal.
Untuk wilayah Indonesia, waktu terbaik melihat purnama ini adalah sekitar pukul 04.00 WIB pada Jumat pagi, 11 Juli.
Pastikan untuk menyaksikannya dari lokasi dengan minim polusi cahaya. Seperti area perbukitan atau pinggiran kota, agar bisa menikmati pemandangan Bulan dalam kondisi maksimal.
Catat Jadwal Purnama Lainnya di 2025
Selain itu, sepanjang tahun 2025 masih akan ada fenomena purnama lain yang menarik. Seperti Sturgeon Moon (9 Agustus), Harvest Moon (8 September), dan Cold Moon (4–5 Desember).
Setiap purnama memiliki nama dan makna tersendiri yang berasal dari tradisi budaya dan siklus alam.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan malam ini untuk menatap langit dan menikmati keindahan Buck Moon, purnama khas musim panas yang hanya datang sekali setahun—dan tahun ini, dengan sentuhan langit yang lebih dramatis. (han)