# paguyuban pasundan Kabupaten Bandung
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Paguyuban Pasundan terus menunjukkan komitmennya dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan.
Dan dalam Milangkala Paguyuban Pasundan ke-112, Paguyuban Pasundan Cabang Kabupaten Bandung memberikan bantuan renovasi rumah bagi warga kurang mampu, sekaligus mendorong inovasi pertanian dan peternakan di daerah.
“Ada ayat kebudayan yang berbunyi nulung kanu butuh nalang kanu susah. Dalam konteks itu, relevan dengan misi Paguyuban Pasundan memerangi kemiskinan, dan paling tidak hari ini Paguyuban Pasundan pengurus cabang Kabupaten Bandung memberikan perhatian yang luar biasa bagi mereka yang memang sangat membutuhkan rumah yang layak,” ujar Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si saat menghadiri kegiatan panen raya dan juga bakti sosial renovasi rumah di Kampung Ciaul, Cisondari Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Rabu(30/7/2025).
Prof.Didi Turmudzi berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat untuk pemilik rumah dan membuat lebih bersyukut kepada Alloh SWT.
“Bantuan ini juga diharapkan mampu membuat hidup layak dan sehat di tempat yang lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, warga penerima bantuan renovasi rumah, yakni Suarna yang merupakan seorang buruh tani dan peracik kopi dari daerah perkampungan di Kabupaten Bandung, mengaku sangat terharu.
“Saya sekeluarga berterima kasih kepada Paguyuban Pasundan. Rumah kami rusak karena sudah lama, belum pernah dapat bantuan dari pemerintah. Baru kali ini dibantu. Saya tidak menyangka,” ujarnya sambil menitikkan air mata.
Ketua Paguyuban Pasundan Cabang Kabupaten Bandung, Asep Wanda Santika menjelaskan, bahwa inisiatif ini muncul sejak ia dilantik.
“Sebagai ketua, saya wajib ikut berpikir bagaimana mewujudkan visi Pak Ketum untuk memerangi kemiskinan dan kebodohan. Dalam pendidikan, alhamdulillah kita punya TK hingga perguruan tinggi. Kini fokus kami bagaimana masyarakat bisa langsung merasakan kehadiran Paguyuban Pasundan,” jelasnya.

Panen Raya
Selain program renovasi rumah, cabang Kabupaten Bandung juga mendorong inovasi pertanian dengan menanam cabai paprika bersama Kelompok Tani Kahuripan.
Tanaman ini dipilih karena nilai jualnya tinggi dan efisiensi modalnya menjanjikan. Dari lahan seluas 70 tumbak, panen perdana menghasilkan 4,5 kuintal, setelah sebelumnya berhasil panen 1,5 kuintal.
“Kami ingin membuktikan bahwa pertanian modern tak harus milik elit. Warga biasa pun bisa, asal ada niat, pelatihan, dan motivasi. Bahkan kami sudah punya green house, antisipasi musim hujan dan hama. Ini jadi model yang bisa ditiru di daerah lain,” tambah Ketua Kelompok Tani.
Tidak hanya itu, Paguyuban juga mendukung pengembangan peternakan hamster yang kini tengah naik daun.
Dalam seminggu, permintaan pasar mencapai 5.000 ekor anak hamster, namun baru bisa disuplai 1.000 ekor. Ini menunjukkan potensi ekonomi yang besar bagi masyarakat.
“Kami ingin mendorong setiap cabang di Jawa Barat untuk meniru langkah Kabupaten Bandung. Harapannya, semangat kewirausahaan tumbuh dari akar rumput, termasuk para siswa di sekolah-sekolah Pasundan. Dari sini akan lahir inovasi-inovasi yang menghadirkan kesejahteraan,” tegas Prof. Didi.
Dengan komitmen dan aksi nyata seperti ini, Paguyuban Pasundan tak hanya menjadi lembaga budaya dan pendidikan, tetapi juga pilar sosial-ekonomi masyarakat.
Bantuan renovasi rumah, pertanian paprika, hingga peternakan hamster menjadi bukti bahwa semangat gotong royong dan inovasi bisa menjadi solusi untuk memerangi kemiskinan di Jawa Barat. (tie)












