# Haji Menteri Agama
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — “Urusan haji? Bukan lagi di kami!” Begitulah penegasan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii yang langsung mencuri perhatian para guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Sidoarjo, Senin (4/8/2025).
Kini, Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi tidak lagi menangani penyelenggaraan ibadah haji. Tugas besar itu telah berpindah ke Badan Penyelenggara Haji (BPH).
Namun, meski demikian, bukan berarti Kemenag tinggal diam—sebaliknya, kementerian ini kini bersiap menghadapi dua tantangan utama: pelayanan keagamaan dan pendidikan keagamaan.
“Setelah urusan haji dialihkan ke BPH, kami sekarang fokus pada dua bidang: pelayanan keagamaan dan pelayanan pendidikan keagamaan,” jelas Romo dalam pembinaannya yang berlangsung penuh antusiasme, dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa(5/8/2025).
Pekerjaan Jadi Ringan? Justru Sebaliknya!
Di tengah anggapan publik bahwa perampingan tugas berarti pekerjaan Kemenag menjadi enteng, Wamenag punya pandangan berbeda.
“Banyak yang bilang pekerjaan kami sekarang sedikit. Tapi justru ketika difokuskan, banyak sekali hal yang harus dibenahi, disempurnakan, bahkan diadakan,” tegasnya.
Pelayanan umat dan pendidikan agama bukan perkara remeh. Menjaga harmoni kehidupan beragama dan mendidik generasi muda dengan nilai-nilai keagamaan yang benar merupakan amanah besar dari negara.
Tanggung Jawab yang Tak Main-Main
Romo menyampaikan bahwa kondisi kehidupan beragama di Indonesia sangat tergantung pada kerja nyata Kemenag dan para pendidik di lapangan.
“Kalau kehidupan beragama tidak berjalan dengan baik, maka kita yang harus bertanggung jawab,” ujar Romo, menyentil peran besar para aparatur dan guru madrasah.
Lebih dari sekadar menyampaikan informasi, Romo mengajak seluruh elemen di bawah Kemenag untuk ikut serta dalam transformasi layanan publik berbasis nilai agama dan pendidikan karakter.
“Ini Baru Permulaan…”
Tak hanya itu, Romo menutup pertemuan dengan sebuah harapan yang membuat para peserta optimis.
“Insya Allah ini bukan pertemuan terakhir. Ini justru awal. Masih banyak pertemuan lain untuk memperkuat sinergi kita,” tuturnya.
Pernyataan ini disambut antusias oleh para guru yang hadir, membuka peluang kolaborasi berkelanjutan antara Kemenag pusat dan daerah, khususnya dalam bidang pendidikan keagamaan yang berkualitas dan inklusif.(*/tie)
# Haji Menteri Agama











