# Wisuda STKIP Pasundan
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — STKIP Pasundan melantik 431 mahasiswa menjadi wisudawan terdiri dari 374 lulusan Program Sarjana dan 57 lulusan Program Magister, yang diselenggarakan di Convention Hall Hotel Harris Festival Citylink, Kamis (7/8/2025).
Wisudawan terbagi kedalam 11 wisudawan Program PIPS, 45 wisudawan program Penjas, 33 Program PPKn, 43 Program PBI dan 299 Program PJKR.
Dengan tema ’Berkarya untuk Negeri, Berjati Diri Pasundan’ diharapkan pelaksanaan wisuda terssebut menjadi momen bukan hanya menjadi seremoni kelulusan, melainkan juga penegasan identitas kampus berjati diri Pasundan yang siap menyongsong era Society 5.0.
Hal tersebut diungkapkan Ketua STKIP Pasundan Prof. Dr. Dedi Supriadi, M.Pd, A.IFO,.
“STKIP Pasundan, menyampaikan kebanggaan atas pelantikan wisudawan dan wisudawati kali ini, sekaligus juga capaian institusional kampus yang baru saja menerima akreditasi unggul untuk dua program studi utama, yakni Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn),” paparnya.
Hal itu diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas STKIP Pasundan sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berbasis nilai keislaman, kesundaan, dan teknologi.
Ia juga menegaskan komitmen STKIP Pasundan membentuk lulusan berintegritas, adaptif teknologi, serta menjunjung nilai-nilai kesundaan dan ke-Islaman.
Menurut Prof. Dedi, lulusan STKIP harus mampu berinovasi di era digital tanpa kehilangan karakter lokal.
“Kami tidak hanya mencetak sarjana, tapi pemimpin masa depan yang kreatif, komunikatif, dan kontributif,” tegasnya.
Hadir dalam pelaksanaan wisuda tersebut Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr.H.M Didi Turmudzi M.Si, Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan Dr. H. Makbul Mansyur, M.Si., Ketua Yayasan Pendidikan Dasar Menengah Pasundan Prof. Dr. Dadang Mulyana M.Si, para wakil Rektor Universitas Pasundan, Ketua KONI Jabar Ketua Umum KONI Jawa Barat saat ini adalah Prof. Dr. M. Budiana, S.IP., M.Si..mewakili Gubernur Jawa Barat, Andrie Kustria Wardana, Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Jawa Barat, serta beberapa pengurus Paguyuba Pasundan.

STKIP Pasundan Jadi Kebanggaan Pasundan
Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi, M.Si., menyampaikan apresiasi mendalam. Ia menyebut STKIP Pasundan sebagai kampus stabil yang mampu mencetak lulusan berdaya saing tinggi.
“STKIP Pasundan ini kampus para juara. Sudah bertahun-tahun membuktikan diri mampu mengalahkan bahkan perguruan tinggi negeri dalam banyak hal. Ini kenyataan yang harus disyukuri dan dibanggakan,” ujar Prof. Didi saat memberikan sambutan dalam acara wisuda STKIP Pasundan.
Dalam suasana haru dan penuh semangat, Prof. Didi mengucapkan terima kasih kepada Ketua STKIP Pasundan beserta seluruh jajaran yang telah menjaga kekompakan dan komitmen dalam membangun STKIP sebagai perguruan tinggi unggul.
“Terima kasih kepada Ketua STKIP Pasundan yang selalu kompak dan bergerak bersama untuk mewujudkan STKIP unggul. Ini kerja keras kolektif yang sangat luar biasa,” tambahnya.
Tak lupa, apresiasi mendalam diberikan kepada para orang tua mahasiswa yang telah mempercayakan pendidikan anak-anaknya di STKIP Pasundan.
“Terima kasih kepada orang tua yang sudah menitipkan anaknya belajar di STKIP Pasundan. Kami tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan ini,” tegasnya.

Optimisme Hadapi Tantangan Zaman
Prof. Didi tidak menutup mata terhadap tantangan berat ke depan, termasuk maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan ketatnya persaingan di dunia kerja.
“Namun, kita tidak boleh pesimis. Lulusan STKIP Pasundan dan seluruh civitas akademika Pasundan harus tetap optimis. Kita bukan hanya pencari kerja, tetapi pencipta lapangan kerja, minimal untuk diri sendiri,” ucapnya penuh keyakinan.
Ia menegaskan bahwa mahasiswa STKIP Pasundan telah dibentuk dengan karakter kuat: pantang menyerah, berani, dan petarung. “Belum selesai, belum tercapai—terus berjuang!” serunya.

Jati Diri Sunda dan Peran Strategis di Era Globalisasi
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Didi juga mengingatkan pentingnya menjaga jati diri budaya Sunda, termasuk pelestarian bahasa Sunda yang saat ini mengalami krisis pemakaian.
“Tebeng, ludeng, jati diri urang Sunda. Sekarang banyak krisis bahasa Sunda. Biasakan berbahasa Sunda di manapun kita berada,” katanya. Ia juga menyelipkan nasihat khas Sunda: “Ulah goong kabeh maneh, kudu goong nabeuh maneh”, yang berarti jangan pasif, tapi harus proaktif dan bergerak.
Prof. Didi menekankan bahwa di era globalisasi, kampus-kampus seperti STKIP Pasundan harus menjadi rekan strategis dalam pembangunan, bukan hanya di bidang pendidikan, tapi juga budaya dan sosial.

Paguyuban Pasundan: 112 Tahun Berdiri Kokoh
Menutup sambutannya, Prof. Didi mengingatkan bahwa Paguyuban Pasundan sebagai organisasi budaya tertua di Indonesia kini memasuki usia ke-112 tahun.
“Paguyuban Pasundan adalah satu-satunya organisasi budaya Sunda yang masih kokoh berdiri sampai hari ini. Dan STKIP Pasundan adalah bagian dari sejarah besar itu,” tegasnya.
Dengan semangat tersebut, Prof. Didi mengajak seluruh lulusan dan keluarga besar STKIP Pasundan untuk terus menjaga nilai, mutu, dan karakter sebagai insan Pasundan sejati.(tie)
# Wisuda STKIP Pasundan












