WWW.PASJABAR.COM – Hingga tahun 2015, tercatat ada ratusan ribu anggota Paguyuban Pasundan baik yang tersebar di seluruh Indonesia maupun mancanagara.
Paguyuban Pasundan mempunyai 41 Cabang, tersebar di beberapa provinsi di Indonesia dan beberapa Negara di luar negeri, 626 Anak Cabang, dan 8 kemitraan di beberapa provinsi di Indonesia dan beberapa negara di luar negeri seperti Amerika serikat, Jepang dan Australia. Selain itu, PP mempunyai beberapa bidang garapan dan unit garapan.
Dengan motto “memerangi kemiskinan dan kebodohan” PP bergerak dibidang pendidikan, agama,sosial, kebudayaan, ekonomi, politik, hukum, pemberdayaan perempuan, kepemudaan dan media.
Pegiat Kesundaan dari sayap politik, Tjetje H. Padmadinata memberi judul salahsatu bukunya Hombre Apecibido Medio Combatido, yang artinya persiapan yang matang adalah setengah dari kemenangan. Sebuah pasukan yang akan bertempur, jika memiliki persiapan yang matang, tepat menghitung kekuatan sendiri dan kekuatan lawan, serta jitu memilih strategi, kemungkinan meraih kemenangan sudah di depan mata.
Begitulah PP hari ini dalam bersaing sehat dengan organisasi Sunda yang lain, dengan organisasi etnik lain, dan dengan lembaga-lembaga dari Negara lain, harus memiliki persiapan. Berapa sebenarnya jumlah pengurus dan anggota PP yang aktif?
Selama ini angka yang selalu keluar di media atau laporan penelitian adalah jumlah sekolah dan perguruan tinggi yang dikelola PP.
Kekuatan sebenarnya dari PP perlu diketahui jelas terutama oleh para pengurus dan anggotanya. Dilihat secara sekilas saja, PP sejatinya sudah memiliki semua modal untuk menjadi lebih kuat dan maju di masa depan. Mengapa modal sebanyak itu belum sanggup diberdayakan bagi sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat dan wibawa Sunda? Mari kita lihat sekilas betapa besarnya kekuatan yang dimiliki PP, melalui paparan berikut:
Bidang hukum
Di bidang hukum, terobosan pakar hukum Pasundan untuk menembus kebuntuan penegakan hukum di Indonesia, sangat diperlukan. Biro Bantuan Hukum Pasundan dalam membela hakhak hukum masyarakat Sunda yang tertindas oleh kebijakan sepihak, perlu terus digaungkan.
Misalnya dengan terlibat dalam penanganan kasus-kasus penganiayaan TKW asal Jawa Barat di sejumlah negara. Selain langkah litigasi dan advokasi, tentu peran para ahli hukum PP untuk mensosialisasikan langkah-langkah pencegahan atas pelanggaran, sangat dinantikan.
Bidang pemberdayaan perempuan
Di bidang pemberdayaan perempuan, Paguyuban Pasundan harus lebih memberi peluang bagi tampilnya kaderkader perempuan dalam mengelola organisasi dan mempromosikan mereka di luar organisasi.
Dengan jumlah pengurus, anggota, dan civitas akedemika yang sangat besar di lingkungan PP, peluang untuk mendapatkan kader-kader wanoja pilih tanding juga amatlah besar. Para wanoja ini hanya memerlukan saluran dan bimbingan yang tepat untuk menemukan perannya masing-masing sesuai bidang yang mereka kuasai.
Bidang kepemudaan
Di bidang kepemudaan,saluran yang terbuka secara lebar perlu dibuka oleh PP untuk kehadiran tenaga-tenaga muda yang berbakat, bersemangat, dan penuh gairah pengabdian. PP sudah memulai langkah cerdas dengan membentuk “Tunas Pasundan”.
PP tinggal mematangkan konsep pelatihan dan kaderisasi yang lebih terpola dan terprogram agar hasilnya lebih terukur dan dapat memenuhi kekosongan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mempercepat laju roda organisasi.
Bidang media
Di bidang media telah diterbitkan Tabloid Sora Pasundan, dan media online Paguyuban Pasundan. Media ini berfungsi sebagai wahana komunikasi dan informasi antara Pengurus Besar Paguyuban Pasundan dengan seluruh Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, Pengurus Anak Cabang, serta badan-badan garapan, unit-unit garapan dan masyarakat luas.
Media ini juga merupakan program pengayaan pemantapan dan pencerdasan bagi Keluarga Besar Paguyuban Pasundan dalam memahami setiap perkembangan yang terjadi. Pengelolaan media ini sepenuhnya diserahkan kepada kader muda ‘Tunas Pasundan’ sebagai ajang mempersiapkan diri untuk terjadinya estafeta kepengurusan di masa yang akan datang.
Bidang agama
Di bidang agama, Paguyuban Pasundan memiliki komitmen dalam syiar Islam. Langkah syiar Islam PP sudah dan akan terus dilakukan. Selain mendirikan pesantren, yaitu Pesantren Pasundan Al Inayah, Korps Mubalig Pasundan, PP juga mendirikan madrasah tsanawiyah, aliyah dan baitul maal.
Kekuatan ini sangat strategis untuk membentengi akhlak orang Sunda serta nilai-nilai Sunda dari pihak lain yang akan merusaknya. Dari sinilah diharapkan terwujudnya masyarakat Sunda yang berbudaya dan memegang teguh agama Islam.
Dengan memasukkan database dari kesemua lini itu akan terlihat jelas seberapa kekuatan PP di dalam dan di luar organisasi, ditingkat lokal, nasional dan internasional.
Dengan kemampuan menghitung kekuatan itulah PP akan siap menuju “medan perang” kapanpun juga. Kekuatan itulah yang dapat dijadikan bahan utama dalam memperkuat solidaritas PP ke dalam dan mem-branding PP ke luar. (han)












