www.pasjabar.com — Manchester United kembali dihadapkan pada situasi sulit terkait performa para penjaga gawangnya. Kepergian Andre Onana yang awalnya diharapkan menjadi solusi, justru meninggalkan masalah yang semakin kompleks.
Onana yang didatangkan dengan biaya 47 juta pounds pada 2023 tidak pernah benar-benar tampil konsisten. Sejak debutnya di Premier League, ia kerap membuat blunder, termasuk saat kalah memalukan dari Grimsby Town di Carabao Cup.
Untuk memperbaiki situasi, MU meminjamkan Onana ke Trabzonspor pada musim panas lalu. Namun langkah tersebut justru membuat pelatih Ruben Amorim harus berpikir keras. Kini ia hanya memiliki Altay Bayindir dan kiper baru Senne Lammens untuk mengawal gawang Setan Merah.
Bayindir vs Lammens: Dilema di Bawah Mistar
Bayindir sejauh ini sudah dipercaya tampil di tiga laga liga, tetapi performanya masih jauh dari kata meyakinkan. Beberapa kali ia gagal melakukan penyelamatan penting yang berujung pada kebobolan.
Sementara itu, Lammens yang baru dibeli dari Royal Antwerp seharga 18,2 juta pounds dipandang sebagai investasi jangka panjang. Kemampuannya masih mentah dan belum teruji di laga-laga besar.
Situasi ini membuat Amorim berada dalam posisi sulit. Apakah ia akan mempertahankan Bayindir yang belum konsisten, atau memberi debut kepada Lammens di laga sebesar derbi Manchester?
Keputusan ini akan menentukan hasil MU saat menghadapi rival sekota mereka, Manchester City.
Gagal Datangkan Kiper Bintang
Sebenarnya MU sempat mengincar Emiliano Martinez dari Aston Villa dan Gianluigi Donnarumma dari PSG pada bursa transfer musim panas. Namun tawaran mereka gagal meyakinkan kedua klub untuk melepas sang kiper.
Akhirnya, MU hanya mendatangkan Lammens sebagai proyek jangka panjang, tanpa solusi instan untuk posisi krusial tersebut.
Dengan jadwal padat dan tekanan tinggi di Premier League, krisis kiper ini bisa menjadi titik balik musim MU. Jika Ruben Amorim salah langkah, derbi Manchester di Etihad bisa berakhir menjadi mimpi buruk.












