WWW.PASJABAR.COM – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu’ti, angkat bicara terkait maraknya kasus keracunan massal yang diduga dipicu oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah.
Dalam kunjungan kerjanya ke SDN Mandiri 1 Kota Cimahi, Senin (22/9/2025) siang, Abdul Mu’ti menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh oleh Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai leading sector pelaksana MBG.
Hal ini, menurutnya, penting agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
“Badan Gizi Nasional sebagai leading sector MBG harus segera melakukan evaluasi agar hal serupa tidak terulang,” ujar Abdul Mu’ti.
Lebih lanjut, ia menambahkan, bila terdapat aspirasi atau keluhan dari sekolah maupun orangtua terkait pelaksanaan program MBG, seharusnya langsung disampaikan kepada Kepala BGN.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai penerima manfaat terbesar program ini tetap mendukung penuh agar MBG terus berjalan demi masa depan generasi bangsa.
Abdul Mu’ti juga menegaskan bahwa program MBG memiliki tujuan mulia untuk meningkatkan kualitas gizi peserta didik. Oleh karena itu, perbaikan tata kelola distribusi dan pengawasan kualitas makanan menjadi langkah mendesak.
Di Jawa Barat sendiri, beberapa kasus keracunan makanan MBG telah dilaporkan. Dari Kabupaten Cianjur, Kota Bandung, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Tasikmalaya. Kasus-kasus ini sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan orangtua siswa.
Pemerintah pusat kini diminta lebih serius mengawasi jalannya program. Agar manfaat MBG benar-benar dirasakan tanpa menimbulkan risiko kesehatan bagi para pelajar. (uby)