www.pasjabar.com — Kemenangan Arab Saudi atas Timnas Indonesia di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (9/10), ternyata menyisakan cerita tak biasa. Di luar hasil akhir 3-2 untuk The Green Falcons, banyak penggemar sepak bola menyoroti sikap para pemain Arab Saudi yang kerap “guling-guling” di lapangan untuk mengulur waktu.
Menariknya, para suporter Arab Saudi sendiri justru secara terbuka mengakui tindakan itu memang disengaja.
Hal ini diungkapkan di media sosial hanya beberapa jam setelah pertandingan selesai. Akun fanbase Arab Saudi, @football_li5, dengan santai menulis, “Pertandingan di kandang kami, ya suka-suka kami.”
Komentar itu langsung viral karena mempertegas anggapan bahwa taktik mengulur waktu sudah menjadi strategi sah bagi mereka.
Bahkan, sang pencetak gol, Saleh Abu Al Shamat, dijuluki “GOAT” alias Greatest of All Time oleh para pendukungnya lantaran aksi dramatisnya di lapangan.
Timnas Indonesia Jadi Korban Taktik Wasting Time
Bagi pendukung Garuda, aksi “guling-guling” tersebut jelas menjengkelkan. Pasalnya, Indonesia sedang berjuang keras untuk menjaga asa menuju Piala Dunia 2026 dan membutuhkan setidaknya hasil imbang untuk memperbaiki posisi di klasemen Grup B.
Namun, di tengah semangat mengejar ketertinggalan, permainan sering terhenti karena pemain Arab Saudi berguling setelah kontak kecil. Ironisnya, wasit Ahmed Al-Ali tidak memberi sanksi tegas, karena memang tidak ada aturan FIFA yang melarang perilaku semacam itu secara eksplisit.
Pelatih Patrick Kluivert sendiri tampak frustrasi di pinggir lapangan melihat waktu berjalan tanpa banyak permainan efektif. Dua penalti yang dikonversi Kevin Diks pun tak cukup menyelamatkan Garuda dari kekalahan 2-3 di Jeddah.
Reaksi Suporter dan “Lelucon” yang Menyulut Emosi
Yang membuat publik makin geram, sebagian suporter Arab Saudi justru menanggapi dengan candaan yang menyindir Timnas Indonesia.
Seorang pengguna akun @itsriripersonal bahkan menulis, “Jika kami kalah, kami akan mematikan lampu stadion.”
Unggahan tersebut ramai dikomentari netizen Indonesia yang menilai tindakan itu mencerminkan arogansi tuan rumah.
Meskipun begitu, dari sisi lain, hal ini menunjukkan bagaimana mentalitas dan atmosfer kompetitif di sepak bola Timur Tengah sering kali diwarnai dengan strategi non-teknis untuk menjaga keunggulan.
Fokus Timnas Indonesia Kini: Irak Jadi Laga Hidup Mati
Kini, skuad Garuda tak punya waktu lagi untuk menyesali hasil kontra Arab Saudi. Pada Minggu (12/10) dini hari WIB, Timnas Indonesia akan menghadapi Irak di King Abdullah Sport City, Jeddah.
Laga ini menjadi penentu apakah Indonesia masih bisa melanjutkan perjalanan ke Ronde 5 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kekalahan akan membuat peluang habis, sementara kemenangan membuka sedikit asa untuk menembus playoff Asia.
Satu hal yang pasti, setelah kontroversi “guling-guling” di Jeddah, publik berharap skuad Garuda tampil lebih tenang, disiplin, dan siap menghadapi segala kemungkinan — termasuk permainan non-teknis dari lawan.