www.pasjabar.com — Timnas Irak harus menelan kekecewaan setelah gagal meraih tiket langsung ke Piala Dunia 2026. Dalam laga pamungkas Grup B putaran keempat Kualifikasi Zona Asia di Jeddah, Selasa (14/10/2025), Irak ditahan imbang 0-0 oleh Arab Saudi. Kondisi ni mendapatkan kritik dari pelatih Timnas Irak Graham Arnold.
Hasil tersebut membuat The Lions of Mesopotamia hanya menempati posisi runner-up dan harus melanjutkan perjuangan ke putaran kelima.
Sebaliknya, Arab Saudi yang menjadi tuan rumah berhasil mengamankan tiket langsung ke Piala Dunia 2026 berkat keunggulan produktivitas gol.
Dengan hasil imbang itu, Arab Saudi mengoleksi empat poin dari dua pertandingan, unggul jumlah gol dari Irak. Sebelumnya, kedua tim sama-sama mengalahkan Indonesia, namun Arab Saudi menang dengan skor 3-2 sementara Irak hanya menang 1-0.
Graham Arnold: Format Ini Tidak Adil
Dalam konferensi pers usai laga, pelatih Irak Graham Arnold melontarkan kritik keras terhadap format kualifikasi yang diterapkan AFC.
Menurutnya, sistem ini terlalu menguntungkan tim tuan rumah, seperti Arab Saudi di Grup B dan Qatar di Grup A — dua negara yang akhirnya sama-sama lolos langsung ke Piala Dunia.
“Saya tidak pernah melihat sistem seperti ini sepanjang karier saya,” ujar Arnold dikutip dari Arriyadiyah.
“Ketika saya melatih Australia, kami diberitahu bahwa play-off tidak akan digelar di negara peserta. Sekarang dua tim lolos karena keuntungan jadi tuan rumah.”
Arnold juga menyoroti jadwal istirahat yang tidak seimbang. Tim tuan rumah mendapat waktu rehat hingga enam hari, sementara tim tamu hanya tiga hari. “Ini aneh dan tidak adil,” tambahnya.
Bukan Hanya Irak yang Protes
Pelatih asal Australia itu mengungkapkan bahwa bukan hanya dirinya yang merasa dirugikan. Menurutnya, pelatih Oman, Carlos Queiroz, juga mengeluhkan sistem yang sama.
Arnold mengaku sempat diberi informasi bahwa pertandingan akan diadakan di tempat netral seperti Malaysia, namun belakangan aturan berubah: dua tim dengan peringkat tertinggi justru mendapat status tuan rumah.
Kendati kecewa, Arnold tetap memberikan apresiasi kepada Arab Saudi. “Mereka tahu hasil imbang sudah cukup, dan mereka bermain sesuai kebutuhan,” katanya.
Irak Masih Punya Peluang Lewat Jalur Berat
Meskipun gagal lolos otomatis, Arnold menegaskan Irak belum habis. Ia menilai capaian empat poin dari dua pertandingan tanpa kebobolan tetap patut diapresiasi.
“Kami masih punya peluang, dan yang terpenting adalah tetap berjuang,” ujarnya.
Pada putaran kelima, Irak akan menghadapi Uni Emirat Arab (UEA), runner-up Grup A. Kedua tim akan bertemu dalam dua leg, pada 13 dan 18 November 2025.
Pemenangnya akan melangkah ke babak playoff antar-konfederasi untuk berebut tiket menuju Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Arnold menutup dengan nada optimistis, “Tim Irak selalu melewati jalan yang paling sulit. Tapi kami akan terus berjuang sampai akhir.”












