CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Selasa, 23 Desember 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Belantara Foundation dan Universitas Pakuan Dorong Koeksistensi Manusia-Gajah Sumatra

Hanna Hanifah
21 Oktober 2025
gajah sumatra

Belantara Foundation bersama Universitas Pakuan mendorong upaya mitigasi konflik manusia-gajah sumatra melalui pendekatan koeksistensi. (foto: ist)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

WWW.PASJABAR.COM – Belantara Foundation bersama Universitas Pakuan mendorong upaya mitigasi konflik manusia-gajah sumatra melalui pendekatan koeksistensi.

Gagasan ini disampaikan dalam panel diskusi bertajuk “A Conservation Partnership Fighting to Protect Biodiversity in Asia” di Asia Pavilion, IUCN World Conservation Congress, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Sabtu (11/10/2025).

Panel ini diinisiasi oleh Conservation Allies, organisasi konservasi asal Amerika Serikat, dan menghadirkan sejumlah mitra konservasi dari Asia.

Antara lain Applied Environmental Research Foundation (India), Royal Society for Protection of Nature (Bhutan), The NGO Forum On Cambodia (Kamboja), Malaysian Nature Society (Malaysia), Mindoro Biodiversity Conservation Foundation, Inc. (Filipina), serta Belantara Foundation (Indonesia).

Dalam kesempatan tersebut, Belantara Foundation bersama Universitas Pakuan mempresentasikan paparan berjudul “Coexistence in the Making: From Human–Elephant Conflict to Harmony in Industrial Landscape” atau “Mengupayakan Koeksistensi: Dari Konflik Gajah Menuju Sebuah Harmoni di Lanskap Industri.”

Populasi Gajah Sumatra Terancam dan Tantangan di Lapangan

Menurut para ahli, populasi gajah sumatra terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada 1980-an, jumlahnya masih sekitar 2.800–4.800 individu.

Baca juga:   Angel Di Maria Ucapakan Perpisahan dengan Timnas Argentina

Data Departemen Kehutanan tahun 2007 mencatat populasinya menurun menjadi 2.400–2.800 individu. Selama periode 2007–2017, populasi gajah sumatra turun 21,2% atau sekitar 700 individu, hingga tersisa 1.694–2.038 individu di alam.

Perhitungan tahun 2019 menunjukkan populasi gajah sumatra tinggal 928–1.379 individu, tersebar di 23 kantong populasi terpisah di Pulau Sumatra.

Direktur Eksekutif Belantara Foundation sekaligus dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan, Dr. Dolly Priatna, menjelaskan penurunan drastis populasi gajah dipicu oleh kehilangan habitat akibat alih fungsi hutan, perburuan, serta meningkatnya konflik manusia-gajah.

“Interaksi negatif yang semakin sering antara manusia dan gajah merupakan masalah serius dalam upaya konservasi,” ujar Dolly.

Baca juga:   Belantara Foundation Gelar Seminar Internasional tentang Mangrove dan Karbon Biru

Ia menyoroti pentingnya Lanskap Sugihan–Simpang Heran di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, yang menjadi rumah bagi sekitar 100–120 individu gajah.

Lanskap seluas 600.000–700.000 hektar ini merupakan kawasan mosaik yang terdiri atas hutan tanaman industri, perkebunan, ladang, dan pemukiman, dengan hanya sekitar 10–12% berupa kawasan konservasi Suaka Margasatwa Padang Sugihan.

Upaya Kolaboratif Menuju Harmoni

Menurut Dolly, diperlukan pendekatan inovatif agar kepentingan konservasi dan kebutuhan manusia dapat berjalan seimbang.

“Selain mengoptimalkan fungsi koridor ekologis, diperlukan solusi atas semakin seringnya rombongan gajah liar masuk desa dan memakan tanaman masyarakat,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa konsep koeksistensi atau hidup berdampingan hanya bisa terwujud jika pemerintah, pelaku usaha, lembaga konservasi, akademisi, dan media bekerja sama membangun strategi bersama.

Baca juga:   Restorasi Hutan Riau, Belantara Foundation Gandeng Mitra Jepang Tanam Pohon

Untuk mendukung hal itu, Belantara Foundation bersama mitra berfokus pada peningkatan kapasitas kelompok mitigasi konflik, pembangunan menara pemantauan, edukasi lingkungan bagi anak usia dini, pengayaan pakan, serta penyediaan artificial saltlicks (tempat menggaram buatan) di kawasan hutan produksi.

Presiden Conservation Allies, Dr. Paul Salaman, menegaskan dukungan terhadap program konservasi Belantara Foundation di Lanskap Sugihan–Simpang Heran.

“Kami berkomitmen mendukung melalui hibah, penggalangan dana publik, serta peningkatan kapasitas di lapangan,” ujarnya.

Sementara itu, Dirjen KSDAE KLHK, Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, M.Agr.Sc., yang turut hadir dalam diskusi, mengapresiasi kolaborasi tersebut.

Ia menekankan bahwa gajah sumatra berstatus Critically Endangered menurut IUCN dan masuk kategori Appendix I CITES, sehingga dilarang diperdagangkan.

“Inisiatif ini sangat baik dan diharapkan mampu mengubah interaksi negatif manusia-gajah menjadi hubungan yang harmonis,” tuturnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Hanna Hanifah
Tags: Belantara Foundationgajah sumatraIUCN World Conservation Congresskonflik manusia-gajah sumatramitigasi konflikUniversitas Pakuan


Related Posts

Biodiversity Class
HEADLINE

Belantara Foundation Gelar Biodiversity Class Dorong Pelestarian Satwa Perkotaan

23 Desember 2025
Belantara Foundation
PASNUSANTARA

Belantara Foundation Gelar Seminar Internasional tentang Mangrove dan Karbon Biru

25 November 2025
Belantara Foundation
PASNUSANTARA

Belantara Foundation Bahas Krisis Biodiversitas di IUCN World Congress

16 Oktober 2025

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Sensus Ekonomi 2026
HEADLINE

Pemkot Bandung Dorong Pembangunan Presisi Lewat Sensus Ekonomi 2026

23 Desember 2025

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan pembangunan yang semakin presisi dan tepat sasaran melalui pelaksanaan...

Napoli Juara Supercoppa 2025 usai tekuk Bologna 2-0. David Neres cetak brace, Antonio Conte raih gelar ganda bersejarah perdana sejak era 1990. (Getty Images Sport)

Napoli Juara Supercoppa 2025 Akibat Sihir David Neres dan Tangan Dingin Antonio Conte

23 Desember 2025
Eliano Reijnders. (Foto: Official Persib)

Bojan Hodak Ungkap Posisi yang Tak Bisa Dimainkan Eliano Reijnders

23 Desember 2025
Buruh Demo

Ribuan Buruh Jabar Demo di Gedung Sate Tuntut Upah Naik

23 Desember 2025
Volume Kendaraan

Volume Kendaraan Masuk Bandung via Tol Pasteur Naik Jelang Nataru

23 Desember 2025

Highlights

Ribuan Buruh Jabar Demo di Gedung Sate Tuntut Upah Naik

Volume Kendaraan Masuk Bandung via Tol Pasteur Naik Jelang Nataru

Bikin Bangga! STKIP Pasundan Bawa 79 Medali di SEA Games Thailand 2025

Film “Avatar: Fire and Ash” Catat Debut Global Terbesar Kedua 2025

OpenAI Hadirkan Kilas Balik Tahunan “Your Year with ChatGPT”

Puluhan Ribu Kendaraan Padati Tol Pasteur Dua Hari Jelang Natal

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.